Pembangunan infrastruktur
pendukung laju kegiatan ekonomi masyarakat dinilai perlu untuk terus
ditingkatkan. Karena hingga saat ini, khususnya infrastruktur sektor
energi listrik yang masih belum mampu menjangkau seluruh wilayah
pedesaan. Permasalahan seperti ini juga dihadapi oleh Pemerintah
Kabupaten Bima khususnya di wilayah pedesaan yang masih tertinggal
dan tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN.
Pemerintah Kabupaten Bima
dalam beberapa tahun terakhir ini terus menggiatkan pembangunan
infrastruktur sektor energi listrik ini. Melalui Dinas Pertambangan
dan Energi Kabupaten Bima pemerintah daerah terus mendukung program
tersebut.
Kepala Seksi
Ketenagalistrikan, Solahudin, S.T, ditemui di kantornya (23/4)
menuturkan, bahwa Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten
Bima, terus melakukan upaya progresif dalam memenuhi kebutuhan
listrik wilayah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN.
“Alhamdulillah, program ketenagalistrikan dalam beberapa tahun
terakhir terus kami galang, terutama untuk listrik tenaga surya
(PLTS) dan listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebagai sumber energi
baru terbarukan ,” lanjut Solahuddin.
Dijelaskannya, untuk
alokasi di tahun 2015 ini pembangunan infrastruktur PLTS akan
diperuntukan di beberapa tempat. Instalasi PLTS di tahun ini
sebanyak 209 unit yang tersebar 82 unit di Desa Mawu, 50 unit di Desa
Ntoke, 33 unit di Desa Maria, dan 44 unit di Desa Riamau. Sementara
untuk instalasi PLTMH masih tetapkan akan dilaksanakan di Desa
Kawinda To'i dan Oi Panihi Kecamatan Tambora, mengingat dua lokasi
ini memiliki aliran air sungai yang cukup deras sebagai sumber
pembangkit energi yang potensial.
Di tahun ini PLTMH akan
kami usulkan untuk mendapatkan penghargaan energi dari Kementrian
ESDM. “PLTMH di Kecamatan Tambora memang sudah rencanakan untuk
diusulkan untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Pertimbangannya
adalah PLTMH ini sudah sukses dapat melayani kebutuhan listrik
masyarakat sekitar” aku Solahuddin.
PLTMH di Desa Kawinda
To'i sekarang dengan daya 200 KWh akan tambah 200 KWh lagi di tahun
ini dan 100 Kwh di Desa Oi Panihi. Dari PLTMH Kawinda To'i dan Oi
Panihi serta penambahan 10 Kwh di sekitar kedua wilayah tersebut
rencana kedepannya akan dilakukan interkoneksi kedua wilayah
tersebut. Selain dari itu, perhitungan penggunaan daya listrik yang
ada ternyata mengalami surplus penggunaan. Sehingga kelebihan daya
listrik ini kedepan rencananya akan dijual ke pihak PLN.
Diujung wawancara,
solahuddin menyampaikan bahwa “Inshallah kalau tidak ada aral
melintang kebutuhan listrik di daerah yang belum terjangkau jaringan
listrik PLN akan dapat kami selesaikan dalam rentang waktu 3 sampai 4
tahun kedepan” harap solahuddin mengakhiri wawancara.[SK.OPK]
0 komentar:
Posting Komentar