Minggu, 05 Januari 2014

Illustarsi (Kegiatan revegetasi dan reklamasi tambang)

Pertambangan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Oleh : Masykur, ST.MT
(Kasubag Program dan Pelaporan Distamben Kab. Bima)

Pertambangan merupakan suatu rangakaian kegiatan didalam memanfaatkan sumber daya alam yang berupa bahan tambang untuk kesejahteraan manusia. Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri dari penambangan, dan pengolahan bahan tambang. Sehingga dapat dikatakan bahwa Penambangan merupakan bagian dari Pertambangan. 

Kegiatan penambangan sendiri telah dilakukan oleh nenek moyang kita selama berjuta-juta tahun yang lalu. Tambanglah yang mendorong terjadinya eskalasi tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik, adanya istilah untuk zaman batu, zaman Perunggu, dan zaman Besi yang tiada lain merupakan istilah bahan tambang semakin mempertegas eksistensi ketergantungan manusia terhadap pertambangan. Sampai saat ini kita tidak mungkin hidup tanpa adanya barang hasil tambang, karena hampir di setiap fragmen kehidupan manusia sehari-hari kita dibantu oleh bahan-bahan tersebut, mulai dari perkakas yang terbuat dari logam seperti besi, emas, perak, tembaga, timbal, baja, dll hingga Hidrokarbon yang berupa minyak bumi dan gas alam, maupun bahan makanan dan obat-obatan yang notabene merupakan bahan-bahan kimia yang diperoleh dari tambang. Bahkan di dalam metabolism tubuhpun, tubuh juga membutuhkan bahan tambang berupa logam-logam yang esensial yang diperlukan dalam metabolisme seperti zat besi, kalsium, kalium, natrium, dll. 

Di bidang ekonomi peran bahan tambang juga sangat vital, pergerakan pasar saham dunia pun selalu seiring dengan fluktuasi harga bahan bahan tambang. Sehingga terkadang sangat aneh jika ada seseorang yang menyatakan dirinya sebagai environmentalist sejati dan berteriak secara lantang Saya Anti Tambang, padahal orang tersebut tidak akan bisa hidup tanpa bahan tambang. Namun yang sangat penting untuk diteriakkan oleh yang mengaku sebagai environmentalist sejati tersebut adalah bahwa Pertambangan harus dikelola secara arif dan bijaksana yang mengutamakan Kesejahteraan Masyarakat, mempertimbangkan keberlanjutan ketersediaan Bahan Tambang serta tetap menjaga keseimbangan lingkungan. 

Dalam panggung kehidupan manusia tidak bisa lepas dari ketergantungan terhadap alam. Alam lah yang menjadi tempat hidup manusia dan alam juga lah yang menyediakan segala sesuatu untuk kelangsungan hidup manusia. Ketergantungan bangsa Indonesia kepada alam dapat dilihat dari Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) secara besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. Ditambah lagi dengan Era otonomi daerah yang diterapkan di Indonesia cukup memperuncing permasalahan pengelolaan dan pemanfataan Sumberdaya Alam di daerah terutama yang terkait dengan permasalahan lingkungan hidup, dimana masing-masing daerah berlomba-lomba melakukan eksploitasi kekayaan alam masing-masing tanpa memikirkan dampak negative daripada eksploitasi Sumberdaya Alam tersebut. 

Ada perbedaan mencolok antara beberapa pemikiran tentang pemanfaatan sumber daya alam. Bagi sebagian orang yang sangat ekologis, dengan pemikiran bahwa Lingkungan adalah segala-segalanya dan menjadi raja dari segala raja, tidaklah heran jika mempunyai anggapan bahwa kita tidak perlu mengeksploitasi sumber daya alam yang kita punyai, karena ketakutan kita yang berlebihan terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan. Pendapat lain muncul dari kelompok orang-orang yang berpikiran sustainability, dimana mereka berfikiran untuk tetap memanfaatkan SDA secara bijak dengan mempertimbangan keberlanjutan ketersediaan Sumberdaya Alam tersebut pada generasi mendatang, dengan kata lain adanya Keseimbangan antara Eksploitasi dan Recovery. Golongan terakhir yaitu orang yang mengangap ke dua hal diatas sebagai pendapat yang lucu, mereka beranggapan bahwa Sumber daya alam yang melimpah, bukan hanya sebagai simpanan belaka, justru itu adalah tantangan kita didalam mengolahnya dan memanfaatkannya demi kepentingan manusia sebanyak banyaknya dengan mengejar keuntungan sebesar besarnya. 

 Masing- masing dari kita sebagai manusia dewasa yg mampu berpikir secara Arif tentulah dapat membedakan dan dapat mengambil esensi positif dari ketiga pemikiran yang berbeda-beda di atas, sehingga Kita semua dapat secara bijak menentukan sikap terhadap pengelolaan Pertambangan dengan mempertimbangkan Kesejahteraan Rakyat, Keberlanjutan ketersediaan Sumberdaya Alam, serta Tetap Menjaga Keseimbangan Lingkungan.

Minggu, 5 Januari 2014

0 komentar:

Posting Komentar