Minggu, 26 Januari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Sejumlah petani kini kembali menanam padi pasca banjir bandang beberapa waktu lalu. Sudah kali ketiganya, para petani menanam benih padi tersebut, karena selalu terendam banjir. Banjir luapan Dam Ncera di kawasan Lampasa Desa Cenggu Kecamatan Belo ini, sebelumnya merusak puluhan hektar lahan petani setempat. Meski begitu, tidak lantas membuat para petani kapok untuk bercocok tanam. 
 
Salah seorang petani setempat, Muhammad Jafar mengatakan, banjir di wilayahnya telah surut dua hari yang lalu. Sehingga lahan yang sempat terendam banjir kini sudah bisa ditanami kembali. Walau masih ada tanaman padi yang tersisa usai terseret banjir, namun kondisinya sudah berulat. “Untuk sisa padi ini akan kita cabut kembali, karena sudah tidak bisa diharapkan lagi,” ujarnya, kemarin.
 
Dikatakannya, lahan padi miliknya yang baru berusia sekitar dua minggu tersebut dipastikan gagal panen. Akibat banjir, tanaman padi tersebut tidak bisa dimaksimalkan lagi karena kondisinya sudah rusak dan mati. “Hari ini sudah banyak petani yang mulai turun menggarap sawahnya, dan memulai lagi aktivitas pertaniannya,” ucap pria yang juga berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia ini.
 
Petani lain, Efendi mengaku, mulai menggarap lahannya karena sudah sepekan dirinya menganggur di rumah, akibat lahannya terendam banjir. Meski demikian, kendala yang ditemui Efendi pada saat menggarap lahan adalah sulitnya mencari benih padi. "Saya sudah keliling mencari benih padi Hibrida untuk mulai tanam. Tapi susahnya setengah mati, ini pun saya dapat dari wilayah kecamatan yang lain,” ujarnya.
 
Sementara itu, berdasarkan data UPT Dinas Pertanian Kecamtan Belo sedikitnya 676 hektar lahan pertanian padi rusak dan gagal panen akibat terendam banjir di wilayah itu. Banjir akibat luapan Dam Ncera juga merendam 217 rumah warga di kecamatan tersebut. (SK.Edo)
 

0 komentar:

Posting Komentar