Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Sejumlah petani kini kembali menanam
padi pasca banjir bandang beberapa waktu lalu. Sudah kali ketiganya, para
petani menanam benih padi tersebut, karena selalu terendam banjir. Banjir luapan
Dam Ncera di kawasan Lampasa Desa Cenggu Kecamatan Belo ini, sebelumnya merusak
puluhan hektar lahan petani setempat. Meski begitu, tidak lantas membuat para
petani kapok untuk bercocok tanam.
Salah seorang petani setempat, Muhammad
Jafar mengatakan, banjir di wilayahnya telah surut dua hari yang lalu. Sehingga
lahan yang sempat terendam banjir kini sudah bisa ditanami kembali. Walau masih
ada tanaman padi yang tersisa usai terseret banjir, namun kondisinya sudah
berulat. “Untuk sisa padi ini akan kita cabut kembali, karena sudah tidak bisa
diharapkan lagi,” ujarnya, kemarin.
Dikatakannya, lahan padi miliknya yang
baru berusia sekitar dua minggu tersebut dipastikan gagal panen. Akibat banjir,
tanaman padi tersebut tidak bisa dimaksimalkan lagi karena kondisinya sudah
rusak dan mati. “Hari ini sudah banyak petani yang mulai turun menggarap
sawahnya, dan memulai lagi aktivitas pertaniannya,” ucap pria yang juga
berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia ini.
Petani lain, Efendi mengaku, mulai
menggarap lahannya karena sudah sepekan dirinya menganggur di rumah, akibat
lahannya terendam banjir. Meski demikian, kendala yang
ditemui Efendi pada saat menggarap lahan adalah sulitnya mencari benih padi. "Saya
sudah keliling mencari benih padi Hibrida untuk mulai tanam. Tapi susahnya
setengah mati, ini pun saya dapat dari wilayah kecamatan yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data UPT Dinas
Pertanian Kecamtan Belo sedikitnya 676 hektar lahan pertanian padi rusak dan
gagal panen akibat terendam banjir di wilayah itu. Banjir akibat luapan Dam Ncera juga merendam 217 rumah warga di kecamatan tersebut. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar