Rabu, 29 Januari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Lantaran menggelar operasi penggrebekan di salah satu rumah warga di Desa Cenggu Kecamatan Belo, anggota polisi diteriaki maling. Penggrebekan itu dilakukan karena polisi mencurigai seorang warga setempat memiliki senjata api (Senpi). Pada operasi tersebut, anggota Buser berhasil mengamankan satu pucuk senpi laras pendek bersama pemiliknya, Buwi, 35 tahun.
 
Sayangnya, operasi tersebut tidak berjalan lancar. Usai menciduk pemilik senpi, belasan warga setempat langsung meneriaki maling kepada aparat yang bertugas. Sejumlah warga pun berhamburan keluar rumah dan mengejar anggota polres Bima tersebut. Polisi yang membawa pemilik senpi dengan sepeda motor mendapat pelemparan batu dari beberapa warga. Akibatnya, dua orang anggota buser itu pun terjatuh dari kendaraannya. Sementara pemilik senpi yang hendak diamankan, berhasil melarikan diri.
 
Meski pemilik senpi berhasil kabur, namun aparat kepolisian berhasil mengamankan barang bukti. Usai terjatuh, satu diantaranya mengamankan diri ke polsek Belo dari kejaran warga. Serontak warga setempat tegang dan memenuhi ruas jalan di sekitar polsek. Ketegangan pun kian pecah setelah puluhan warga mendatangi kantor polsek.
 
Ketegangan tersebut tidak berlangsung lama, setelah Kapolres bersama sejumlah aparat kepolisian tiba di lokasi. Kapolres Bima AKBP IGPG Ekawana Prasta, S.I.K membenarkan adanya operasi penggrebekan tersebut. Kata dia, insiden pengejaran anggotanya merupakan salah paham warga yang mencurigai polisi sebagai pencuri. Bahkan, mendapat perlakukan kasar dari beberapa warga.
 
“Anggota dikejar dan diteriaki maling, bahkan ditarik-tarik oleh beberapa warga. Ini hanya salah paham saja, karena warga mengira mereka (anggota polisi, red) adalah pencuri. Padahal mereka sedang melaksanakan tugas,” jelas kapolres saat diwawancara di lokasi, Rabu (29/1) dini hari.
 
Dia menyayangkan aksi warga yang melakukan tindakan tersebut dan membuat pemilik senpi berhasil lolos. Selain itu, anggotanya harus mengalami luka-luka akibat terjatuh dari sepeda motor. “Penggrebekan itu sudah sesuai prosedur, hanya saja warga tidak menyangka bahwa mereka sedang bertugas. Kasus ini akan kami proses untuk penyidikan lebih lanjut agar pemilik senpi bisa ditangkap,” ujarnya. 
 
Sementara Kapolsek Belo Iptu Syarifuddin Jamal mengaku tidak tahu menahu persoalan tersebut. Ia kaget setelah puluhan warga mendatangi kantor polsek dan meneriaki maling kepada anggota polisi. “Awalnya kami tidak tahu persoalannya, tiba-tiba saja warga langsung mendatangi polsek,” katanya.
 
Pantauan Salaja Kampo, sekitar pukul 00.15 Wita, sejumlah warga yang sudah memenuhi ruas jalan di depan kantor polsek menuding dua orang anggota Buser tersebut sebagai pencuri. Untuk mengamankan suasana yang sudah tegang aparat kepolisian langsung melepaskan satu kali tembakan ke udara. Sekitar setengah jam kemudian, satu persatu warga membubarkan diri. (Sk.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar