Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Lantaran
menggelar operasi penggrebekan di salah satu rumah warga di Desa Cenggu
Kecamatan Belo, anggota polisi diteriaki maling. Penggrebekan itu dilakukan
karena polisi mencurigai seorang warga setempat memiliki senjata api (Senpi).
Pada operasi tersebut, anggota Buser berhasil mengamankan satu pucuk senpi
laras pendek bersama pemiliknya, Buwi, 35 tahun.
Sayangnya,
operasi tersebut tidak berjalan lancar. Usai menciduk pemilik senpi, belasan
warga setempat langsung meneriaki maling kepada aparat yang bertugas. Sejumlah
warga pun berhamburan keluar rumah dan mengejar anggota polres Bima tersebut. Polisi
yang membawa pemilik senpi dengan sepeda motor mendapat pelemparan batu dari
beberapa warga. Akibatnya, dua orang anggota buser itu pun terjatuh dari
kendaraannya. Sementara pemilik senpi yang hendak diamankan, berhasil melarikan
diri.
Meski
pemilik senpi berhasil kabur, namun aparat kepolisian berhasil mengamankan
barang bukti. Usai terjatuh, satu diantaranya mengamankan diri ke polsek Belo
dari kejaran warga. Serontak warga setempat tegang dan memenuhi ruas jalan di
sekitar polsek. Ketegangan pun kian pecah setelah puluhan warga mendatangi
kantor polsek.
Ketegangan
tersebut tidak berlangsung lama, setelah Kapolres bersama sejumlah aparat
kepolisian tiba di lokasi. Kapolres Bima AKBP IGPG Ekawana Prasta, S.I.K
membenarkan adanya operasi penggrebekan tersebut. Kata dia, insiden pengejaran
anggotanya merupakan salah paham warga yang mencurigai polisi sebagai pencuri.
Bahkan, mendapat perlakukan kasar dari beberapa warga.
“Anggota
dikejar dan diteriaki maling, bahkan ditarik-tarik oleh beberapa warga. Ini
hanya salah paham saja, karena warga mengira mereka (anggota polisi, red)
adalah pencuri. Padahal mereka sedang melaksanakan tugas,” jelas kapolres saat
diwawancara di lokasi, Rabu (29/1) dini hari.
Dia
menyayangkan aksi warga yang melakukan tindakan tersebut dan membuat pemilik
senpi berhasil lolos. Selain itu, anggotanya harus mengalami luka-luka akibat
terjatuh dari sepeda motor. “Penggrebekan itu sudah sesuai prosedur, hanya saja
warga tidak menyangka bahwa mereka sedang bertugas. Kasus ini akan kami proses
untuk penyidikan lebih lanjut agar pemilik senpi bisa ditangkap,” ujarnya.
Sementara
Kapolsek Belo Iptu Syarifuddin Jamal mengaku tidak tahu menahu persoalan
tersebut. Ia kaget setelah puluhan warga mendatangi kantor polsek dan meneriaki
maling kepada anggota polisi. “Awalnya kami tidak tahu persoalannya, tiba-tiba
saja warga langsung mendatangi polsek,” katanya.
Pantauan Salaja Kampo, sekitar pukul 00.15 Wita, sejumlah warga yang sudah memenuhi ruas
jalan di depan kantor polsek menuding dua orang anggota Buser tersebut sebagai
pencuri. Untuk mengamankan suasana yang sudah tegang aparat kepolisian langsung
melepaskan satu kali tembakan ke udara. Sekitar setengah jam kemudian, satu
persatu warga membubarkan diri. (Sk.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar