Senin, 13 Januari 2014

Illustrasi
Dunia pendidikan kembali diterpa permasalahan, SDN Ntonggu 1 Kecamatan Palibelo pada Senin pagi (13/1) di datangi oleh sejumlah wali murid. Kedatangan Mereka mempertanyakan pihak sekolah terkait nama-nama penerima dana Bea Siswa Miskin (BSM). Belasan wali murid ini memprotes nama-nama siswa yang menerima dana tersebut. Menurut mereka, diantara penerima dana itu merupakan siswa yang berekonomi tinggi. 
 
Seorang wali murid, Wahdin menilai penerimaan dana bantuan tersebut salah sasaran. Dari 197 siswa penerima bantuan, terdapat beberapa siswa yang berekonomi tinggi. Bahkan, katanya, ada anak PNS yang juga mendapatkan bantuan. “Kami hanya ingin memperjelas, kenapa siswa yang benar-benar miskin tidak mendapatkan bantuan. Sedangkan beberapa siswa lain yang merupakan anak PNS bisa mendapatkan bantuan,” herannya.
 
Akibat dari persoalan itu, seorang walimurid, Alek nyaris menghabok kepala sekolah setempat. Beruntung, aksinya mampu dilerai oleh sejumlah guru. Kondisi semakin tegang saat Alek mengobrak-abrik sekolah dan memukul meja di dalam ruangan. Dia mengecam sikap pihak sekolah yang tidak professional dalam mendata nama siswa. “Dari sekian banyak penerima dana BSM, terdapat 2 orang siswa anak anggota TNI. Hal itu yang menyebabkan kami kecewa,” sesalnya.
 
Sementara itu, kepala SDN Ntonggu 1 Sanusin SPd menuturkan, pihaknya hanya mengusulkan semua nama siswa. Kata dia, pemerintah pusat yang menentukan nama siswa yang akan mendapatkan bantuan. Dia berkilah jika pihaknya mengusulkan nama siswa yang berekonomi tinggi. Apalagi mengusulkan nama siswa anak PNS dan anggota TNI. “Memang kami usulkan semua siswa disini sebanyak 240 orang itu. Tetapi, bagi anak PNS dan TNI kami beri tanda contreng,” ujarnya.
 
Menurut dia, protes dari walimurid itu wajar saja. Meski begitu pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena pemerintah pusat yang menentukan. “Kami meginginkan semua siswa menerima bantuan itu. Tapi apa boleh buat, orang pusat yang merealisasikannya,” terang kasek saat di temui di sekolahnya.
 
Dia mengaku heran dengan adanya nama anak PNS sebagai penerima bantuan itu. Padahal, katanya, pihak sekolah sudah mencontreng nama anak PNS pada pengusulan nama-nama siswa. “Memang ada beberapa anak PNS yang menerima bantuan ini. Itu yang membuat kami heran saat menerima daftar nama penerima BSM,” katanya. (SK. Edo)

0 komentar:

Posting Komentar