Illustrasi |
Dunia pendidikan kembali diterpa permasalahan, SDN Ntonggu 1 Kecamatan Palibelo pada Senin pagi (13/1) di datangi oleh sejumlah wali murid. Kedatangan Mereka mempertanyakan pihak
sekolah terkait nama-nama penerima dana Bea Siswa Miskin (BSM). Belasan
wali murid ini memprotes nama-nama siswa yang menerima dana tersebut. Menurut
mereka, diantara penerima dana itu merupakan siswa yang berekonomi tinggi.
Seorang wali murid, Wahdin menilai penerimaan dana bantuan
tersebut salah sasaran. Dari 197 siswa penerima bantuan, terdapat beberapa
siswa yang berekonomi tinggi. Bahkan, katanya, ada anak PNS yang juga mendapatkan
bantuan. “Kami hanya ingin memperjelas, kenapa siswa yang benar-benar miskin
tidak mendapatkan bantuan. Sedangkan beberapa siswa lain yang merupakan anak
PNS bisa mendapatkan bantuan,” herannya.
Akibat dari persoalan itu, seorang walimurid, Alek nyaris
menghabok kepala sekolah setempat. Beruntung, aksinya mampu dilerai oleh
sejumlah guru. Kondisi semakin tegang saat Alek mengobrak-abrik sekolah dan
memukul meja di dalam ruangan. Dia mengecam sikap pihak sekolah yang tidak
professional dalam mendata nama siswa. “Dari sekian banyak penerima dana BSM,
terdapat 2 orang siswa anak anggota TNI. Hal itu yang menyebabkan kami kecewa,”
sesalnya.
Sementara itu, kepala SDN Ntonggu 1 Sanusin SPd menuturkan,
pihaknya hanya mengusulkan semua nama siswa. Kata dia, pemerintah pusat yang
menentukan nama siswa yang akan mendapatkan bantuan. Dia berkilah jika pihaknya
mengusulkan nama siswa yang berekonomi tinggi. Apalagi mengusulkan nama siswa
anak PNS dan anggota TNI. “Memang kami usulkan semua siswa disini sebanyak 240
orang itu. Tetapi, bagi anak PNS dan TNI kami beri tanda contreng,” ujarnya.
Menurut dia, protes dari walimurid itu wajar saja. Meski
begitu pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena pemerintah pusat yang
menentukan. “Kami meginginkan semua siswa menerima bantuan itu. Tapi apa boleh
buat, orang pusat yang merealisasikannya,” terang kasek saat di temui di
sekolahnya.
Dia mengaku heran dengan adanya nama anak PNS sebagai
penerima bantuan itu. Padahal, katanya, pihak sekolah sudah mencontreng nama
anak PNS pada pengusulan nama-nama siswa. “Memang ada beberapa anak PNS yang
menerima bantuan ini. Itu yang membuat kami heran saat menerima daftar nama
penerima BSM,” katanya. (SK. Edo)
0 komentar:
Posting Komentar