Drs. H. Syafrudin H.M. Nur M.Pd, Plt, Bupati Bima |
KM. Salaja Kampo - Plt. Bupati Bima, Drs. H. Syfarudin H.M. Nur M.Pd terus
mengingatkan PNS agar tidak terlibat politik. Kerena politik bukan untuk aparat
negara. “Tahun 2014 adalah tahun politik tapi perlu diingat bahwa
tahun politik bukan untuk PNS,” tegas H. Syafrudin saat ditemui seusai lawatannya ke kantor Walikota Bima, Jumat (17/1).
Dia mengingatkan, pejabat negara harus mampu menjaga diri dari
godaan politik. Karena hal itu jelas dilarang. PNS juga harus mampu membedakan antara
porsi politik dengan kebijakan pejabat negara. “Tidak boleh campur adukkan
kedua hal ini,” pesannya.
Meski
istrinya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima, H.
Syafruddin ingin membatasi diri dengan urusan politik. Wakil Bupati yang
akan menjabat sebagai Bupati ini mencoba memisahkan
antara urusan pemerintahan dengan pencalonan istrinya. “Walau istri saya
jadi Caleg, saya biarkan dia jalan
sendiri,” jelasnya.
H. Syafrudin memilih fokus untuk mewujudkan mimpinya membangun
Kabupaten Bima. Seperti yang dia canangkan, tahun 2014 ini adalah tahun kerja
berkelanjutan. “Saya ingin tunaikan ikhtiar saya untuk kerja, kerja dan kerja,”
tegasnya.
Komitemennya ingin membedakan urusan politik dan pemerintahan
terbukti ketikan wartawan mengkonfirmasi rumor, lamaran partai Golkar Kabupaten Bima
untuknya. “Jangan bicara politik saat ini. Yang kita bicarakan adalah
soal pembangunan dan pembangunan,” jelasnya.
Disinggung tentang adanya dugaan beberapa pejabat yang menghadiri Musdalub DPD II Golkar, dia
menyayangkan tindakan beberapa oknum
pejabat yang ikut hadir saat Musdalub DPD II Golkar Kabupaten Bima
beberapa
waktu lalu. Menurutnya, hal itu merupakan urusan politik yang tidak
semestinya diikuti oleh pejabat negara. “Saya baca di koran, ada pejabat yang
ikut
serta hadir saat Musdalub Golkar,” katanya.
Menyelesaikan dugaan keterlibatan oknum pejabat itu, H
Syafrudin sudah perintahkan pada Inspektorat Kabupaten Bima mendalami masalah tersebut.
“Saya sudah minta pada Inspektorat untuk memeriksa nama-nama yang diberitakan
dalam koran,” tutur H. Syafrudin. (Sk.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar