Illustrasi |
Akibat tidak maksimalnya saluran drainase Terminal Tente, menyebabkan
badan jalan sepanjang puluhan meter yang melintas tepat di depan
terminal menjadi rata tergenang air. Genangan air tersebut membuat arus
lalu lintas yang biasanya ramai di tempat tersebut menjadi macet hebat.
Karena ketika kendaraan melintasi genangan tersebut pengendara akan
memperlambat laju kendaraannya.
Tidak hanya itu, dengan adanya genangan ini membuat para pemilik toko
merasa khawatir jika sewaktu-waktu genangan air tersebut masuk ke dalam
toko mereka dan merusak dagangannya.
Khaerunas, salah satu pemilik toko Kepada Salaja Kampo mengatakan,
genangan ini diakibatkan oleh adanya saluran air yang ada persis di
depan terminal sudah dipenuhi oleh sampah. Sehingga tidak ada lagi ruang
untuk dapat dilewati oleh air.
“ Saya membuat semacam talud dengan tinggi kurang 30 cm di depan toko
ini untuk mengantisipasi jika curah hujan tinggi dan air akan masuk ke
dalam toko,” aku khaerunas.
Ia menambahkan bahwa setiap harinya dia menyewa orang untuk membersihkan
sampah yang ada di depan tokonya agar sampah tersebut tidak tertumpuk
di dalam saluran air yang ada di depan tokonya.
Berdasarkan pengalaman selama ini, genangan air seperti ini memang baru
terjadi tahun ini, hal ini mungkin saja memang disebabkan oleh sampah
yang ada di saluran air sudah over load. Diperparah pula oleh posisi
terminal yang sekarang sudah tinggi dari badan jalan.
Sehingga air yang
selama ini biasanya menggenangi terminal tertahan dan menggenangi badan
jalan.
Warga dan pengguna jalan yang ditemui di lokasi mengharapkan kepada
pemerintah untuk dapat mengatasi genangan air tersebut sehingga akses
jalan lancar sperti sedia kala.
Hujan identik dengan keberkahan yang dianugerahi Tuhan kepada hamba-Nya
di bumi. Permasalahan yang diakibatkan oleh adanya hujan adalah wujud
dari ketidakmampuan manusia dalam mengelola alam ini. Inilah “benang
merah” harus segera kita sikapi bersama baik itu dari pemerintah maupun
masyarakat. Seperti halnya genangan air yang ada di Terminal Tente ini
terjadinya semata-mata karena ulah manusia itu sendiri. Semoga kita
dapat belajar dari ini semua. (SK.Opk)
0 komentar:
Posting Komentar