Kepala Sekolah SMPN 1 Monta saat menunjukan tanggul jebol |
Banjir
bandang yang menerjang Kabupaten Bima beberapa waktu lalu mengakibatkan
sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Tidak terkecuali pintu air
terakhir di Dam Desa Tangga Kecamatan Woha. Ambruknya dinding pintu air ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Ironisnya lagi, lokasi pintu air
tersebut berada persis di depan ruangan belajar siswa di SMP Negeri 1 Monta.
Kondisi
tersebut membuat pihak sekolah setempat khawatir akan adanya banjir susulan.
Mengingat potensi hujan diperkirakan masih akan turun hingga dua bulan kedepan.
Letak geografis sekolah, antara kelas belajar utama dan kelas belajar belakang
dihalang oleh sungai Parado. Untuk menghubungkan antara ruang kelas itu, pihak
sekolah sudah membangun jembatan.
Meski sudah
ada jembatan penghubung, tidak lantas membuat KBM berjalan lancar. Pasalnya,
dinding sungai sepanjang 20 meter sudah ambruk dan terseret banjir. Kerusakan
ini bukan kali pertamanya dialami pihak sekolah. Sebelumnya, pintu air tersebut
mengalami kerusakan pada tahun 2012 karena banjir. Akibatnya, jembatan
penghubung sekolah itu pun patah dan ambruk. Kondisi serupa kembali terjadi pada
banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Sekolah Dra. Arfida Roswati., MPd menyesalkan lambannya perbaikan pintu air
tersebut. Menurut dia, pintu air itu harusnya sudah selesai dikerjakan. “Ini
tugas Dinas PU Pengairan Provinsi. Banjir 2012 lalu, Bupati Bima sudah
mengintruksikan dinas terkait untuk segera memperbaiki. Namun hingga saat ini
belum ada tindak lanjut dari pemerintah provinsi,” ujarnya.
Jika pintu
air tersebut tidak juga diperbaiki, kasek khawatir empat lokal ruang belajar di
seberang sungai itu akan hanyut terseret banjir. Selain itu, dia juga
mengkhawatirkan keselamatan siswa saat menerima pelajaran ketika banjir datang
tiba-tiba. “Untuk itu kami mengharapkan langkah cepat dinas PU Pengairan
provinsi untuk segera memperbaiki kerusakan pintu air. Agar kami bisa
menjalankan KBM dengan nyaman,” imbuhnya.
Disamping itu, kerusakan pintu air ini juga
menghambat aktivitas sekolah lainnya. Satu diantaranya yakni lomba adiwiyata
sekolah. SMP Negeri 1 Monta harusnya sudah bisa mengikuti lomba sekolah asri
tersebut. Lantaran terkendala kerusakan pintu air itu, sehingga keikutsertaan
sekolah pada lomba itu ditunda. “Kami tidak bisa menata lingkungan untuk
mengikuti lomba jika seperti ini kondisinya,” pungkasnya. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar