Kamis, 16 Januari 2014

Kepala Sekolah SMPN 1 Monta saat menunjukan tanggul jebol






Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Bima beberapa waktu lalu mengakibatkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Tidak terkecuali pintu air terakhir di Dam Desa Tangga Kecamatan Woha. Ambruknya dinding pintu air ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Ironisnya lagi, lokasi pintu air tersebut berada persis di depan ruangan belajar siswa di SMP Negeri 1 Monta.
 
Kondisi tersebut membuat pihak sekolah setempat khawatir akan adanya banjir susulan. Mengingat potensi hujan diperkirakan masih akan turun hingga dua bulan kedepan. Letak geografis sekolah, antara kelas belajar utama dan kelas belajar belakang dihalang oleh sungai Parado. Untuk menghubungkan antara ruang kelas itu, pihak sekolah sudah membangun jembatan. 
 
Meski sudah ada jembatan penghubung, tidak lantas membuat KBM berjalan lancar. Pasalnya, dinding sungai sepanjang 20 meter sudah ambruk dan terseret banjir. Kerusakan ini bukan kali pertamanya dialami pihak sekolah. Sebelumnya, pintu air tersebut mengalami kerusakan pada tahun 2012 karena banjir. Akibatnya, jembatan penghubung sekolah itu pun patah dan ambruk. Kondisi serupa kembali terjadi pada banjir beberapa waktu lalu.
 
Kepala Sekolah Dra. Arfida Roswati., MPd menyesalkan lambannya perbaikan pintu air tersebut. Menurut dia, pintu air itu harusnya sudah selesai dikerjakan. “Ini tugas Dinas PU Pengairan Provinsi. Banjir 2012 lalu, Bupati Bima sudah mengintruksikan dinas terkait untuk segera memperbaiki. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah provinsi,” ujarnya.
 
Jika pintu air tersebut tidak juga diperbaiki, kasek khawatir empat lokal ruang belajar di seberang sungai itu akan hanyut terseret banjir. Selain itu, dia juga mengkhawatirkan keselamatan siswa saat menerima pelajaran ketika banjir datang tiba-tiba. “Untuk itu kami mengharapkan langkah cepat dinas PU Pengairan provinsi untuk segera memperbaiki kerusakan pintu air. Agar kami bisa menjalankan KBM dengan nyaman,” imbuhnya.
 
Disamping itu, kerusakan pintu air ini juga menghambat aktivitas sekolah lainnya. Satu diantaranya yakni lomba adiwiyata sekolah. SMP Negeri 1 Monta harusnya sudah bisa mengikuti lomba sekolah asri tersebut. Lantaran terkendala kerusakan pintu air itu, sehingga keikutsertaan sekolah pada lomba itu ditunda. “Kami tidak bisa menata lingkungan untuk mengikuti lomba jika seperti ini kondisinya,” pungkasnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar