Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Hamid,
25 tahun, pria asal Desa Keli Kecamatan Woha, kini mengadukan nasibnya ke pemerintah
Kabupaten Bima. Dia terpaksa mengharapkan uluran tangan pemerintah, karena tak
sanggup lagi menanggung biaya pengobatan penyakit kaki gajah di deritanya
selama 3 tahun.
Sepintas bapak
beranak dua ini terlihat sehat, namun ketika diamati lagi pria bernama lengkap Abdul
Hamid ini tidak seperti manusia normal pada umumnya. Telapak kaki bagian kanan
terlihat bengkak serta punggung kaki terlihat mulai berjamur. Bahkan untuk
berjalan pria yang keseharinya sebagai petani ini harus di bantu orang lain.
Hamid divonis
menderita penyakit filariasis atau juga dikenal dengan penyakit kaki gajah. Akibat
penyakit itu, ia tak lagi mampu menjalani kehidupanya. Warga RT. 04 ini lebih
banyak menghabiskan waktunya di rumah dari pada beraktivitas mencari nafkah
untuk istri dan anaknya.
Kakinya
mulai membengkak saat ia mengalami musibah kecelakaan sepeda motor. Meski sudah
berkali-kali berobat ke rumah sakit, namun kakinya malah semakin membengkak.
Pihak rumah sakit menyarankan agar Hamid beroperasi. Lantaran tak lagi sanggup
menanggung biaya pengobatan, Hamid pun mengharapkan uluran tangan dari pemerintah.
“Sudah
dibawa ke RSUD Bima beberapa kali tapi masih saja seperti ini. Bahkan telapak
kaki sudah semakin membesar. Diminta untuk operasi, tapi kami tidak punya biaya
untuk membayarnya,” ujar sang istri Aisyah kepada Salaja Kampo, Senin (27/1) di
kediamannya.
Saat ini,
dia hanya bisa mengonsumsi obat-obatan tradisional untuk menyembuhkan kakinya. Selain obat tersebut, Hamid juga mengonsumsi obat diluar anjuran dokter.
Menurut Aisyah, obat tersebut bisa mengempeskan kaki Hamid jika tiba-tiba
membengkak keras. “Hanya jamu-jamuan dan obat cina yang dikonsumsi setiap hari,”
ungkapnya.
Aisyah
berharap adanya uluran tangan pemerintah untuk membantu penyembuhan kaki
suaminya. Kata dia, selama Hamid menderita kaki gajah, hampir setiap hari dia
yang mengurus kebutuhan rumah tangga. “Selama 3 tahun ini keluarga hanya
mengandalkan kemampuan saya untuk mencari nafkah. Karena suami saya sudah tidak
bisa beraktivitas, apalagi bekerja,” ratapnya.
Sementara
kepala PKM Woha dr. Ganis KP mengatakan, kaki gajah atau filariasis merupakan
penyakit menular di sebabkan infeksi cacing filarial. Penyakit itu cukup
berbahaya, selain bersifat kronis penyakit ini dapat menimbulkan cacat permanen.
Juga akan berdampak pada pembesaran kaki dan kelamin jika tidak mendapatkan
penanganan medis. “Nanti kita akan chek kondisi korban,” ujarnya, singkat.
(Sk.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar