Senin, 27 Januari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Hamid, 25 tahun, pria asal Desa Keli Kecamatan Woha, kini mengadukan nasibnya ke pemerintah Kabupaten Bima. Dia terpaksa mengharapkan uluran tangan pemerintah, karena tak sanggup lagi menanggung biaya pengobatan penyakit kaki gajah di deritanya selama 3 tahun.
 
Sepintas bapak beranak dua ini terlihat sehat, namun ketika diamati lagi pria bernama lengkap Abdul Hamid ini tidak seperti manusia normal pada umumnya. Telapak kaki bagian kanan terlihat bengkak serta punggung kaki terlihat mulai berjamur. Bahkan untuk berjalan pria yang keseharinya sebagai petani ini harus di bantu orang lain.
 
Hamid divonis menderita penyakit filariasis atau juga dikenal dengan penyakit kaki gajah. Akibat penyakit itu, ia tak lagi mampu menjalani kehidupanya. Warga RT. 04 ini lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dari pada beraktivitas mencari nafkah untuk istri dan anaknya. 
 
Kakinya mulai membengkak saat ia mengalami musibah kecelakaan sepeda motor. Meski sudah berkali-kali berobat ke rumah sakit, namun kakinya malah semakin membengkak. Pihak rumah sakit menyarankan agar Hamid beroperasi. Lantaran tak lagi sanggup menanggung biaya pengobatan, Hamid pun mengharapkan uluran tangan dari pemerintah. 
 
“Sudah dibawa ke RSUD Bima beberapa kali tapi masih saja seperti ini. Bahkan telapak kaki sudah semakin membesar. Diminta untuk operasi, tapi kami tidak punya biaya untuk membayarnya,” ujar sang istri Aisyah kepada Salaja Kampo, Senin (27/1) di kediamannya.
 
Saat ini, dia hanya bisa mengonsumsi obat-obatan tradisional untuk menyembuhkan kakinya. Selain obat tersebut, Hamid juga mengonsumsi obat diluar anjuran dokter. Menurut Aisyah, obat tersebut bisa mengempeskan kaki Hamid jika tiba-tiba membengkak keras. “Hanya jamu-jamuan dan obat cina yang dikonsumsi setiap hari,” ungkapnya.
 
Aisyah berharap adanya uluran tangan pemerintah untuk membantu penyembuhan kaki suaminya. Kata dia, selama Hamid menderita kaki gajah, hampir setiap hari dia yang mengurus kebutuhan rumah tangga. “Selama 3 tahun ini keluarga hanya mengandalkan kemampuan saya untuk mencari nafkah. Karena suami saya sudah tidak bisa beraktivitas, apalagi bekerja,” ratapnya.
 
Sementara kepala PKM Woha dr. Ganis KP mengatakan, kaki gajah atau filariasis merupakan penyakit menular di sebabkan infeksi cacing filarial. Penyakit itu cukup berbahaya, selain bersifat kronis penyakit ini dapat menimbulkan cacat permanen. Juga akan berdampak pada pembesaran kaki dan kelamin jika tidak mendapatkan penanganan medis. “Nanti kita akan chek kondisi korban,” ujarnya, singkat. (Sk.Edo)
 

0 komentar:

Posting Komentar