Jumat, 17 Januari 2014

H. Syafrudin, M.Pd, Plt. Bupati Bima
KM. Salaja Kampo - Komitmen Plt. Bupati Bima, H. Syafrudin HM. Nur M.Pd  membangun Kabupaten Bima terus terlihat. Dalam lawatannya ke Kantor Walikota Bima Jumat (17/1) salah satu agenda diskusi yang dibicarakan dalam lawatannya tersebut adalah keinginan beliau untuk membangun jembatan Lewa Mori. Jembatan tersebut akan menghubungkan Pantai Lewa Mori, Dusun Kalaki Desa Panda, Kecamatan Palibelo dengan Desa Daru, Kecamatan Bolo. Rencananya, jembatan ini akan mulai dibangun tahun 2015 nanti. “Insya Allah, saya bercita-cita ingin mewujudkan Jembatan Lewa Mori,” tegasnya. 
Rencana pembangunan jembatan ini kata dia, salah satu Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah Kabupaten Bima pada masa kepemimpinan H Zainul Arifin. Rencana yang hampir tenggelam oleh waktu ini ingin dimunculkan kembali oleh pria yang bakal menjadi bupati Bima ini. 
Menurut dia, pembangunan jembatan ini dapat menambah nilai plus untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya, dengan jembatan tersebut, transportasi akan lancar dan cepat. Hal ini akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Kami ingin bangun Bima yang maju dengan masyarakat yang sejahtera,” ujarnya.
Keinginan H Syafrudin ini disambut baik Walikota Bima, HM Qurais H Abidin. Menurut H Qurais, pembangunan jembatan ini sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami sangat mendukung keinginan Plt Bupati Bima ini,” sanjungnya.
Jika keinginan itu dapat diwujudkan, Kota Bima siap ikut serta membantu anggaran pembangunan. Bersama-sama dengan Kabupaten Bima, membangun infrastruktrur penunjang kesejahteraan masyarakat Bima. “Kita tidak hanya bicara untuk saat ini, tapi untuk masyarakat kita kedepan,” tuturnya.
Dipastikan, anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan jembatan itu pasti sangat besar. Namun, hak itu bisa diakali dengan membangun secara bertahap. “Misalnya tahun ini kita bangun sekian kilometer, begitu juga dengan tahun depan,” jelasnya.
Jika pemerintah daerah berani memulai, dengan sendirinya pemerintah pusat akan melirik. Apalagi, jika efektivitas dan respon masyarakat terhadap jembatan tersebut sangat tinggi. “Kalau tahu ada rencana bangun jembata Lewa Mori, saya tidak mau buka jalan dua arah itu,” tandasnya.
Saking menyupor keinginan H Syafrudin, H Qurais  berguyon ingin melamar menjadi wakilnya H Syafruddin dalam memimpin Kabupaten Bima. “Kalau melihat komitmen beliau, saya siap menjadi wakilnya,” goyonnya disambut ketawa meriah undangan yang hadir. 
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Drs H Mustahid H Kako MM  mendukung penuh rencana H Syafrudin tersebut. Jika rencana itu bisa diwujudkan, itu akan menjadi prestasi luar biasa H Syafrudin. “Kalau H Syafrudin bisa wujudkan Jembata Lewa Mori, ini akan menjadi sebuah prestasi,” tandasnya.
Komisi III siap mendukung dengan mengalokasi anggaran khusus untuk jembatan ini. “Kami akan dukung anggaran melalui dewan,” janjinya.
Selain bergantung pada anggaran daerah, pemerintah dapat mencari anggaran tambahan  dari luar. Misalnya melalui dana shering dengan investor. 
“Setelah jembatan ini dibangun, pemerintah dan investor dapat mengelola jembatan itu menjadi sumber pendapatan. Ketika ada kendaraan yang ingin lewat, maka dikenakan tarif,” paparnya.
Jika pemerintah dapat mengajak pihak investor, pemerintah tidak kesulitan  mencari anggaran. “Belum lagi ada dukungan anggaran dari pusat,” paparnya. 
Selain itu, pemerintah juga dapat meminta bantuan pada kontraktor melalui Gapeksi Kabupaten Bima. Masing-masing kontraktor dapat menyumbang sekian persen material bangunan. “Hitung-hitung mereka ikut kontribusi untuk membangun daerah ini,” tandanya. (Sk.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar