H. Syafrudin, M.Pd, Plt. Bupati Bima |
KM. Salaja Kampo - Komitmen Plt. Bupati
Bima, H. Syafrudin HM. Nur M.Pd membangun Kabupaten Bima terus terlihat.
Dalam lawatannya ke Kantor Walikota Bima Jumat (17/1) salah satu agenda diskusi yang dibicarakan dalam lawatannya tersebut adalah keinginan beliau untuk membangun jembatan Lewa Mori. Jembatan tersebut
akan menghubungkan Pantai Lewa Mori, Dusun Kalaki Desa Panda, Kecamatan
Palibelo dengan Desa Daru, Kecamatan Bolo. Rencananya, jembatan ini akan mulai
dibangun tahun 2015 nanti. “Insya Allah, saya bercita-cita ingin mewujudkan
Jembatan Lewa Mori,” tegasnya.
Rencana pembangunan
jembatan ini kata dia, salah satu Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah Kabupaten
Bima pada masa kepemimpinan H Zainul Arifin. Rencana yang hampir tenggelam oleh
waktu ini ingin dimunculkan kembali oleh pria yang bakal menjadi bupati Bima
ini.
Menurut dia, pembangunan
jembatan ini dapat menambah nilai plus untuk kesejahteraan masyarakat.
Misalnya, dengan jembatan tersebut, transportasi akan lancar dan cepat. Hal ini
akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Kami ingin bangun Bima yang
maju dengan masyarakat yang sejahtera,” ujarnya.
Keinginan H Syafrudin
ini disambut baik Walikota Bima, HM Qurais H Abidin. Menurut H Qurais,
pembangunan jembatan ini sangat berpotensi meningkatkan perekonomian
masyarakat. “Kami sangat mendukung keinginan Plt Bupati Bima ini,” sanjungnya.
Jika keinginan itu dapat
diwujudkan, Kota Bima siap ikut serta membantu anggaran pembangunan.
Bersama-sama dengan Kabupaten Bima, membangun infrastruktrur penunjang
kesejahteraan masyarakat Bima. “Kita tidak hanya bicara untuk saat ini, tapi
untuk masyarakat kita kedepan,” tuturnya.
Dipastikan, anggaran
yang dibutuhkan untuk mewujudkan jembatan itu pasti sangat besar. Namun, hak
itu bisa diakali dengan membangun secara bertahap. “Misalnya tahun ini kita
bangun sekian kilometer, begitu juga dengan tahun depan,” jelasnya.
Jika pemerintah daerah
berani memulai, dengan sendirinya pemerintah pusat akan melirik. Apalagi, jika
efektivitas dan respon masyarakat terhadap jembatan tersebut sangat tinggi.
“Kalau tahu ada rencana bangun jembata Lewa Mori, saya tidak mau buka jalan dua
arah itu,” tandasnya.
Saking menyupor
keinginan H Syafrudin, H Qurais berguyon ingin melamar menjadi wakilnya H
Syafruddin dalam memimpin Kabupaten Bima. “Kalau melihat komitmen beliau, saya
siap menjadi wakilnya,” goyonnya disambut ketawa meriah undangan yang hadir.
Sementara itu,
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Drs H Mustahid H Kako MM
mendukung penuh rencana H Syafrudin tersebut. Jika rencana itu bisa diwujudkan,
itu akan menjadi prestasi luar biasa H Syafrudin. “Kalau H Syafrudin bisa
wujudkan Jembata Lewa Mori, ini akan menjadi sebuah prestasi,” tandasnya.
Komisi III siap
mendukung dengan mengalokasi anggaran khusus untuk jembatan ini. “Kami akan
dukung anggaran melalui dewan,” janjinya.
Selain bergantung pada
anggaran daerah, pemerintah dapat mencari anggaran tambahan dari luar.
Misalnya melalui dana shering dengan investor.
“Setelah jembatan ini
dibangun, pemerintah dan investor dapat mengelola jembatan itu menjadi sumber
pendapatan. Ketika ada kendaraan yang ingin lewat, maka dikenakan tarif,”
paparnya.
Jika pemerintah dapat
mengajak pihak investor, pemerintah tidak kesulitan mencari anggaran.
“Belum lagi ada dukungan anggaran dari pusat,” paparnya.
Selain itu, pemerintah
juga dapat meminta bantuan pada kontraktor melalui Gapeksi Kabupaten Bima.
Masing-masing kontraktor dapat menyumbang sekian persen material bangunan.
“Hitung-hitung mereka ikut kontribusi untuk membangun daerah ini,” tandanya.
(Sk.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar