Rabu, 04 Februari 2015

KM. Salaja Kampo-Perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum 2006 nampaknya tidak semua dilaksanakan oleh beberapa sekolah di Kabupaten Bima. Di SDN Nata 1 Kecamatan Palibelo misalnya. Meski memiliki kekurangan infrastruktur pendukung K-13, sekolah ini tetap melanjutkan kurikulum tersebut.

Kepala SDN Nata 1, Ikraman SPd menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan kurikulum tersebut dan sudah menerapkannya sejak Senin (2/2) lalu. Meski begitu, kata dia, tidak seluruh kelas melaksanakan K-13. “Hanya empat kelas yang kita berlakukan K-13, yakni kelas 1, 2, 4 dan 5. Sedangkan kelas 3 dan 6 masih KTSP,” ujarnya, Rabu (4/2).

Dijelaskan, pemberlakukan empat kelas untuk melaksanakan K-13 tersebut sesuai dengan kemampuan mutu sekolah. Selain, itu jumlah guru yang mengikuti diklat K-13 hanya 4 orang saja. “Kita sesuaikan dengan kemampuan sekolah. Kalau hanya empat orang guru yang mengikuti diklat, berarti hanya empat kelas yang bisa melaksanakan K-13,” terangnya.

Sementara dua kelas yang belum melaksanakan K-13 tersebut, kepala sekolah menegaskan akan mulai melaksanakannya pada tahun ajaran baru nanti. Untuk mendukung hal itu, pihak sekolah akan mengutus dua guru lagi untuk mengikuti diklat.

Menurut kepala sekolah asal Desa Roi ini, kurikulum tersebut dianggap bagus untuk menunjang mutu pendidikan. Disamping itu, penerapan K-13 lebih cepat justru akan membuat pembelajaran di sekolah itu satu langkah lebih maju.

“Toh nanti juga kurikulum ini tetap diterapkan, lebih cepat akan lebih bagus. Walaupun dengan keterbatasan yang ada, kami tetap siap melaksanakan K-13,” terangnya.

Kasek menambahkan, konsep kurikulum 2013 dinilai sangat sesuai dengan kondisi pendidikan saat ini. Walaupun ada sisi yang harus dibenahi oleh pihak sekolah. Kendati begitu, tantangannya sekarang ada pada guru yang mengeksekusi di lapangan.

“Kalau untuk buku modul untuk pedoman para guru sudah kita download di internet sembari menunggu distribusi dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar