KM. Salaja Kampo-Perubahan
kurikulum 2013 ke kurikulum 2006 nampaknya tidak semua dilaksanakan
oleh beberapa sekolah di Kabupaten Bima. Di SDN Nata 1 Kecamatan
Palibelo misalnya. Meski memiliki kekurangan infrastruktur pendukung
K-13, sekolah ini tetap melanjutkan kurikulum tersebut.
Kepala
SDN Nata 1, Ikraman SPd menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan
kurikulum tersebut dan sudah menerapkannya sejak Senin (2/2) lalu. Meski
begitu, kata dia, tidak seluruh kelas melaksanakan K-13. “Hanya empat
kelas yang kita berlakukan K-13, yakni kelas 1, 2, 4 dan 5. Sedangkan
kelas 3 dan 6 masih KTSP,” ujarnya, Rabu (4/2).
Dijelaskan,
pemberlakukan empat kelas untuk melaksanakan K-13 tersebut sesuai
dengan kemampuan mutu sekolah. Selain, itu jumlah guru yang mengikuti
diklat K-13 hanya 4 orang saja. “Kita sesuaikan dengan kemampuan
sekolah. Kalau hanya empat orang guru yang mengikuti diklat, berarti
hanya empat kelas yang bisa melaksanakan K-13,” terangnya.
Sementara
dua kelas yang belum melaksanakan K-13 tersebut, kepala sekolah
menegaskan akan mulai melaksanakannya pada tahun ajaran baru nanti.
Untuk mendukung hal itu, pihak sekolah akan mengutus dua guru lagi untuk
mengikuti diklat.
Menurut
kepala sekolah asal Desa Roi ini, kurikulum tersebut dianggap bagus
untuk menunjang mutu pendidikan. Disamping itu, penerapan K-13 lebih
cepat justru akan membuat pembelajaran di sekolah itu satu langkah lebih
maju.
“Toh
nanti juga kurikulum ini tetap diterapkan, lebih cepat akan lebih
bagus. Walaupun dengan keterbatasan yang ada, kami tetap siap
melaksanakan K-13,” terangnya.
Kasek
menambahkan, konsep kurikulum 2013 dinilai sangat sesuai dengan kondisi
pendidikan saat ini. Walaupun ada sisi yang harus dibenahi oleh pihak
sekolah. Kendati begitu, tantangannya sekarang ada pada guru yang
mengeksekusi di lapangan.
“Kalau
untuk buku modul untuk pedoman para guru sudah kita download di
internet sembari menunggu distribusi dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar