Rabu, 04 Februari 2015

KM. Salaja Kampo-Kesabaran warga di Kecamatan Belo nampaknya sudah habis. Persoalan ini dipicu kerusakan jalan yang semakin parah dan tidak segera diperbaiki. Puncaknya, warga nekat memblokade jalan di jembatan pertigaan Desa Cenggu, Rabu (4/2).

Pemblokiran jalan ini dilakukan oleh sejumlah pemuda di berbagai desa di kecamatan tersebut. Aksi ini merupakan tindaklanjut dari reaksi masyarakat Desa Runggu dan Desa Roka yang melakukan penghadangan rombongan bupati beberapa waktu lalu.

Dalam aksi itu, pendemo menutup ruas jalan dengan kendaraan sepeda motor. Itu dilakukan agar pemerintah Kabupaten Bima segera turun ke lokasi untuk meninjau kerusakan jalan di wilayah tersebut.

Akibatnya, di sepanjang jalur lingkar Cenggu-Renda dan Cenggu-Runggu lumpuh total. Sejumlah kendaraan yang terjebak macet, terpaksa menunggu hingga berjam-jam sampai aksi tersebut usai. Sebagian diantara pengendara terpaksa balik kanan, lantaran sejumlah ruas jalan ditutup total.

Koordinator aksi, Syaiful menuding Bupati Bima apatis dalam memperhatikan kondisi jalan di wilayah itu. Menurut dia, dalam membangun daerah, bupati terkesan diskriminatif. Pasalnya, sejumlah jalan di kecamatan lain nyaris dihotimix semua. Namun, untuk kecamatan tersebut, hampir 90 persen jalan masih mengalami rusak berat. Dan tidak pernah diperbaiki dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

“Jangankan melakukan pengaspalan, perawatan ringan saja tidak pernah ada. Apalagi untuk wilayah Belo Utara (Runggu-Roka, red),” tuturnya.

Dia katakan, kondisi tersebut diperparah oleh minimnya sarana infrastruktur seperti drainase yang mengairi arus air. Sehingga, banjir tumpah ke jalan raya dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.

Aksi protes terhadap kondisi jalan rusak tidak hanya kali ini saja. Beberapa waktu lalu, warga Desa Runggu dan Roka juga melakukan hal yang sama dengan memblokade jalan menggunakan batu dan palang bambu.

Aksi yang dilaksanakan sejumlah aktivis Belo seperti, Delian Lubis, Eman, Berry dan beberapa aktivis lain tersebut dimulai pukul 10.00 Wita. Aksi ini mengakibatkan kemacetan hingga satu kilometer.

Sejumlah pengendara yang sudah lama menunggu pun merasa jenuh dan meminta agar jalan segera dibuka. Kondisi ini mengakibatkan ketegangan antara pendemo dan pengguna jalan hingga nyaris bentrok.

Beruntung, aparat kepolisian yang mengamankan aksi berhasil menenangkan suasana dan mengamankan pengemudi yang mengamuk. Aksi tersebut usai setelah perwakilan pemerintah menemui pendemo dan berjanji akan segera memperbaiki jalan tersebu. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar