KM. Salaja Kampo-Kesabaran
warga di Kecamatan Belo nampaknya sudah habis. Persoalan ini dipicu
kerusakan jalan yang semakin parah dan tidak segera diperbaiki.
Puncaknya, warga nekat memblokade jalan di jembatan pertigaan Desa
Cenggu, Rabu (4/2).
Pemblokiran
jalan ini dilakukan oleh sejumlah pemuda di berbagai desa di kecamatan
tersebut. Aksi ini merupakan tindaklanjut dari reaksi masyarakat Desa
Runggu dan Desa Roka yang melakukan penghadangan rombongan bupati
beberapa waktu lalu.
Dalam
aksi itu, pendemo menutup ruas jalan dengan kendaraan sepeda motor. Itu
dilakukan agar pemerintah Kabupaten Bima segera turun ke lokasi untuk
meninjau kerusakan jalan di wilayah tersebut.
Akibatnya,
di sepanjang jalur lingkar Cenggu-Renda dan Cenggu-Runggu lumpuh total.
Sejumlah kendaraan yang terjebak macet, terpaksa menunggu hingga
berjam-jam sampai aksi tersebut usai. Sebagian diantara pengendara
terpaksa balik kanan, lantaran sejumlah ruas jalan ditutup total.
Koordinator
aksi, Syaiful menuding Bupati Bima apatis dalam memperhatikan kondisi
jalan di wilayah itu. Menurut dia, dalam membangun daerah, bupati
terkesan diskriminatif. Pasalnya, sejumlah jalan di kecamatan lain
nyaris dihotimix semua. Namun, untuk kecamatan tersebut, hampir 90
persen jalan masih mengalami rusak berat. Dan tidak pernah diperbaiki
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
“Jangankan
melakukan pengaspalan, perawatan ringan saja tidak pernah ada. Apalagi
untuk wilayah Belo Utara (Runggu-Roka, red),” tuturnya.
Dia katakan,
kondisi tersebut diperparah oleh minimnya sarana infrastruktur seperti
drainase yang mengairi arus air. Sehingga, banjir tumpah ke jalan raya
dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.
Aksi
protes terhadap kondisi jalan rusak tidak hanya kali ini saja. Beberapa
waktu lalu, warga Desa Runggu dan Roka juga melakukan hal yang sama
dengan memblokade jalan menggunakan batu dan palang bambu.
Aksi yang dilaksanakan sejumlah aktivis Belo seperti, Delian
Lubis, Eman, Berry dan beberapa aktivis lain tersebut dimulai pukul
10.00 Wita. Aksi ini mengakibatkan kemacetan hingga satu kilometer.
Sejumlah
pengendara yang sudah lama menunggu pun merasa jenuh dan meminta agar
jalan segera dibuka. Kondisi ini mengakibatkan ketegangan antara pendemo
dan pengguna jalan hingga nyaris bentrok.
Beruntung,
aparat kepolisian yang mengamankan aksi berhasil menenangkan suasana
dan mengamankan pengemudi yang mengamuk. Aksi tersebut usai setelah
perwakilan pemerintah menemui pendemo dan berjanji akan segera
memperbaiki jalan tersebu. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar