dr. Wahyuni, Kepala Puskesmas Monta |
KM. Salaja Kampo-Ketenangan
Puskesmas Monta mendadak terganggu, Sabtu (15/11) sore, sekitar pukul
17.30 Wita. Itu terjadi setelah keluarga pasien puskesmas setempat mengamuk dan
merusak fasilitas puskesmas. Keluarga pasien mengamuk karena kecewa
atas pelayanan yang diberikan petugas puskesmas.
Selain karena
persoalan penanganan medis terhadap pasien, tenaga puskesmas juga dituding tidak
disiplin dalam bertugas. Parahnya lagi, petugas medis sering tidak
ada saat pasien membutuhkan tenaga mereka, seperti supir ambulan.
Belasan keluarga
pasien asal Desa Tangga Kecamatan Monta ini merusak meja, kursi dan dokumen
yang ada di puskesmas. Keributan tersebut bermula saat pihak keluarga pasien
meminta rujukan agar pasien dibawa ke RSUD Bima. Namun, pihak puskesmas
mengulur surat rujukan tersebut.
Kondisi
semakin tidak terkendalikan setelah keluarga pasien mengetahui tidak ada supir
ambulan yang mengangkut pasien rujukan. Hal tersebut membuat keluarga pasien
emosi dan mengobrak-abrik ruangan IGD puskesmas tersebut.
Keributan
tersebut membuat pasien yang ada di puskesmas panik dan berhamburan keluar.
Begitupun dengan sejumlah petugas puskesmas. Akibatnya, beberapa pasien rawat
inap harus dipindahkan. Bahkan, seorang pasien IGD harus dialhkan ke RSUD Bima
karena ruang IGD sudah dirusak.
Sementara
itu, kepala Puskesmas Monta dr. Wahyuni menjelaskan, rujukan tersebut sebelumnya
ditolak oleh istri pasien. Sehingga pihaknya menunda untuk merujuk pasien ke
RSUD Bima. Sedangkan petugas, kata dia, tetap standby di IGD dan tidak ada pernah
kosong.
“Hanya saja
supir ambulan memang tidak ada karena hari libur, tapi sudah saya telepon agar
mengantar pasien rujukan. Dia hanya telat beberapa menit saja kok,” katanya.
Menanggapi
hal itu, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, persoalan
serupa kerap terjadi di puskesmas tersebut. Bahkan, sudah tiga kali persoalan serupa
terjadi, dan parahnya para pelaku pengerusakan adalah orang-orang itu juga.
“Entah
kebetulan atau gimana, mereka itu-itu aja yang bikin ribut. Sebelumnya,
pengerusakan kaca, kemudian pengerusakan pot bunga dan tong sampah. Tapi kali
ini yang paling parah,” tandasnya.
Persoalan
tersebut langsung ditangani aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Monta dan
memasang police line di sekitar lokasi. Akibat dari aksi pengerusakan ini, ruangan
IGD Puskesmas Monta tidak bisa beroperasi dan ditutup untuk sementara waktu. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar