Senin, 17 November 2014

dr. Wahyuni, Kepala Puskesmas Monta
KM. Salaja Kampo-Ketenangan Puskesmas Monta mendadak terganggu, Sabtu (15/11) sore, sekitar pukul 17.30 Wita. Itu terjadi setelah keluarga pasien puskesmas setempat mengamuk dan merusak fasilitas puskesmas. Keluarga pasien mengamuk karena kecewa atas pelayanan yang diberikan petugas puskesmas. 
 
Selain karena persoalan penanganan medis terhadap pasien, tenaga puskesmas juga dituding tidak disiplin dalam bertugas. Parahnya lagi, petugas medis sering tidak ada saat pasien membutuhkan tenaga mereka, seperti supir ambulan.

Belasan keluarga pasien asal Desa Tangga Kecamatan Monta ini merusak meja, kursi dan dokumen yang ada di puskesmas. Keributan tersebut bermula saat pihak keluarga pasien meminta rujukan agar pasien dibawa ke RSUD Bima. Namun, pihak puskesmas mengulur surat rujukan tersebut.

Kondisi semakin tidak terkendalikan setelah keluarga pasien mengetahui tidak ada supir ambulan yang mengangkut pasien rujukan. Hal tersebut membuat keluarga pasien emosi dan mengobrak-abrik ruangan IGD puskesmas tersebut.

Keributan tersebut membuat pasien yang ada di puskesmas panik dan berhamburan keluar. Begitupun dengan sejumlah petugas puskesmas. Akibatnya, beberapa pasien rawat inap harus dipindahkan. Bahkan, seorang pasien IGD harus dialhkan ke RSUD Bima karena ruang IGD sudah dirusak.

Sementara itu, kepala Puskesmas Monta dr. Wahyuni menjelaskan, rujukan tersebut sebelumnya ditolak oleh istri pasien. Sehingga pihaknya menunda untuk merujuk pasien ke RSUD Bima. Sedangkan petugas, kata dia, tetap standby di IGD dan tidak ada pernah kosong.

“Hanya saja supir ambulan memang tidak ada karena hari libur, tapi sudah saya telepon agar mengantar pasien rujukan. Dia hanya telat beberapa menit saja kok,” katanya.

Menanggapi hal itu, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, persoalan serupa kerap terjadi di puskesmas tersebut. Bahkan, sudah tiga kali persoalan serupa terjadi, dan parahnya para pelaku pengerusakan adalah orang-orang itu juga.

“Entah kebetulan atau gimana, mereka itu-itu aja yang bikin ribut. Sebelumnya, pengerusakan kaca, kemudian pengerusakan pot bunga dan tong sampah. Tapi kali ini yang paling parah,” tandasnya.

Persoalan tersebut langsung ditangani aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Monta dan memasang police line di sekitar lokasi. Akibat dari aksi pengerusakan ini, ruangan IGD Puskesmas Monta tidak bisa beroperasi dan ditutup untuk sementara waktu. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar