Minggu, 09 November 2014

Kondisi salah satu ruangan KBM MTs Darul Hikmah
KM. Salaja Kampo-Bangunan sekolah di MTS Darul Hikmah Tente memprihatikan. Sekolah yang memiliki 218 siswa tersebut membutuhkan perhatian pemerintah. Beberapa ruang kelas belajar di sekolah itu sudah tidak layak dipakai, lantaran kondisinya sudah dimakan usia.

Kerusakan pada gedung sekolah ini sudah berlangsung sejak lama. Namun, selama bangunan itu didirikan, belum ada upaya perbaikan dan bantuan dari yayasan setempat. Meski begitu, pihak sekolah tetap melakukan perawatan ringan.

Kondisi terparah terletak di dua ruangan di kelas 7. Di ruangan tersebut, para siswa dan guru harus menahan rasa gerah dan panas. Sebab, ruangan tersebut tak memiliki plafon maupun kaca jendela. Sementara beberapa titik atap yang ditutup menggunakan seng tersebut sudah bocor. Begitupun jendela, hanya ditutup dengan triplek.

Kondisi ruangan tersebut sangat memprihatinkan, apalagi saat hujan turun. Air hujan akan jatuh di ruang kelas tersebut dan mengganggu proses KBM.

Kepala MTS Darul Hikmah, Hj. Sahlani S.Ag menuturkan, dua ruangan belajar tersebut tetap digunakan meski kondisinya tidak layak. Sebab, ruang belajar di sekolah tersebut masih minim sarana untuk KBM. "Mau nggak mau tetap kita gunakan karena kekurang ruang kelas," katanya.

Diakui, dua ruangan yang kondisinya rusak berat tersebut tidak pernah diperbaiki. Hanya saja, kata dia, pihaknya memanfaatkan dana sumbangan dari siswa untuk melakukan perawatan ringan. Meski begitu, dana sumbangan tersebut dirasa tidak cukup untuk memaksimalkan perbaikan ruangan.

"Sejak pertama didirikan, cuma dua ruangan ini yang tidak pernah diperbaiki. Kita hanya lakukan perawatan ringan saja, demi menjaga bangunan, agar bisa digunakan," ujarnya.

Menurut kasek, kondisi bangunan tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu KBM bila hujan turun. Pasalnya, air hujan akan langsung masuk ke ruang kelas karena atap yang sudah bocor.  "Mungkin saja selama ini siswa dan guru bisa menahan panas dan gerah di ruangan itu. Tapi kalau turun hujan, sudah pasti mereka akan bubar," tuturnya.

Dia berharap, pemerintah bisa memperhatikan kondisi bangunan di sekolah tersebut. Serta meminta agar kementerian lebih peka dengan nasib para siswa dan guru dalam melaksanakan KBM. (SK.Opk)

0 komentar:

Posting Komentar