Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo-Selama
tujuh bulan gaji guru sukarela di SMAN 1 Woha belum dibayar. Sejumlah guru
mulai mengeluhkan terlambatnya pencairan gaji tersebut. Belum diketahui pasti apa
penyebabnya. Karena Plt. kepala sekolah sebelumnya, Muhammad tidak bisa ditemui
belakangan ini.
Seorang guru
sukarela yang enggan disebutkan namanya mengaku belum pernah mendapat upah
selama 7 bulan mengajar di sekolah itu. Kata dia, tunggakkan itu mulai terjadi
sejak Mei lalu, saat Muhammad menjadi Plt. kepala SMAN 1 Woha. Mereka hanya
dijanjikan akan dibayar, namun hingga kemarin belum juga direalisasikan.
“Sudah 7
bulan kami nggak terima honor, janjinya pada rapat beberapa waktu lalu akan
segera dibayar satu bulan dulu. Tapi sampai hari ini kami belum menerima honor
tersebut,” ungkapnya, Rabu (3/12).
Namun,
baru kini ditumpuhkan oleh para guru sukarela kepada kepala sekolah baru Drs.
Mansyur. Kasek baru ini merupakan pengganti Plt. kasek sebelumnya, Muhammad.
Para guru berharap agar kepala sekolah yang baru segera melakukan terobosan
baru demi memenuhi hak para guru sukarela di sekolah itu.
Kepala SMAN
1 Woha yang baru dilantik Senin (1/12) lalu, Drs. Mansyur berjanji akan segera
melunasi tunggakkan gaji guru tersebut. Kasek mengaku sudah mendapat keluhan
itu sejak pertama bertugas di sekolah nomor satu di Kabupaten Bima itu.
“Iya
keluhannya sudah saya tampung, insyallah akan segera kita realisasikan. Pekan
depan kita akan menggelar rapat komite untuk membahas persoalan ini,” ujarnya.
Kata dia,
persoalan tunggakan tersebut ditenggarai tidak adanya rapat komite yang
dilakukan oleh pihak sekolah. “Saya perhatikan, belum ada rapat komite di
sekolah ini. Rapat itu penting, karena uang komite itu untuk membayar gaji guru
sukarela,” terangnya.
Menurut
mantan kasek SMAN 2 Woha ini, kesejahteraan para guru perlu diperhatikan. Guru
adalah figur yang harus dijadikan sebagai panutan dan harus dihormati. Untuk
itu, sebagai pimpinan baru di sekolah tersebut dia berjanji akan memperhatikan para
guru setempat terutama guru non PNS.
“Mereka
adalah tumpuan harapan bangsa sebagai pelopor pendidikan demi mencetak generasi
indonesia yang cerdas. Sehingga perlu dan penting kita perhatikan kesejahteraan
mereka,” tuturnya. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar