Sabtu, 31 Januari 2015

KM. Salaja Kampo-Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bima Sabtu (31/1) lalu menyebabkan puluhan hektar lahan pertanian di So Lampasa Desa Cenggu Kecamatan Belo terendam banjir. Akibatnya, 50 hektar tanaman padi terancam gagal tanam.

Hujan mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 2 siang dan baru reda sekitar pukul 1 dini hari. Air yang meluber puluhan lahan pertanian ini, berasal dari sungai Dam Ncera dan luapan drainase yang tak mampu menampung debit air. Hingga kemarin, genangan air masih tanpak merendam areal persawahan yang baru ditanami padi tersebut.

Banjir yang merendam persawahan tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi. Selama sebulan terakhir, lokasi tersebut sudah terendam banjir selama 3 kali. Meski begitu, para petani tetap semangat menanam padi di lahan tersebut.

Para petani mengaku tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan tanaman mereka. Padahal sebagian tanaman padi yang terendam banjir ini sudah setinggi 50 cm. Selain tanaman padi, air juga merendam tanaman sayuran warga setempat.

Para petani mengeluh, karena banjir semacam ini hampir setiap tahun. Ironisnya, sejauh ini belum ada langkah konkrit Pemerintah untuk menyelesaikan masalah banjir musiman tersebut.

Seorang petani, H. Ahmad mengaku dirinya memiliki sawah seluas 70 are di wilayah itu. Untuk musim tanam tahun ini, dia sudah merogoh kocek sebanyak Rp. 9 juta untuk tiga kali tanam. Kali ini, sawahnya kembali terendam banjir. “Memang area ini selalu terendam banjir jika terjadi hujan lebat,” ujarnya, saat ditemui di lokasi banjir.

Pernyataan senada juga diungkapkan Suaeb. Menurutnya, meski drainase terjadi pendangkalan, namun belum ada upaya normalisasi dari Pemerintah. Tahun ini kata dia, merupakan banjir terparah ketimbang beberapa tahun sebelumnya. “Biasanya banjir merendam lokasi ini hanya sekali. Tapi dalam waktu sebulan ini, banjir sudah merendam 3 kali,” akunya.

Oleh karena itu, Suaeb meminta Pemerintah segera menuntaskan masalah banjir tersebut. Mengingat setiap tahunnya para petani merasa resah, karena selalu dihantui banjir. “Kita resah jika hujan turun terlalu lama, karena akan berdampak pada tanaman,” tandasnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar