Jumat, 29 November 2013


Lima orang siswa di SMK Negeri 2 Bima terpaksa diskorsing oleh pihak sekolah setempat. Khabarnya selama dua pekan itu siswa diskorsing untuk pembinaan khusus oleh orangtuanya. Hal itu dilakukan lantaran kelima siswa tersebut kedapatan membawa senjata tajam, diduga siswa tersebut hendak menyerang siswa di SMA Negeri 1 Palibelo, hendak melancarkan aksinya, siswa itu lebih dulu diketahui oleh pihak kepolisian. Kejadian tersebut terjadi saat hiburan orgen tunggal dalam rangka menyambut hari guru di SMAN 1 Palibelo beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, lima orang siswa tersebut sempat diamankan di Polres Bima oleh Danpospol Palibelo, karena membawa senjata tajam, Namun orang tua siswa meminta penangguhan penahanan terhadap kelimanya. Diketahui lima siswa itu yakni, Firmansyah, Agus Salim, Syamsul Bahri, Suriadin dan Anhar.

Kepala SMK 2 Bima, Drs Abdullah MPd mengaku telah memberi hukuman berupa skorsing terhadap kelima orang siswa tersebut. Kata dia, para siswa itu memang terkenal nakal dan susah dibina. Untuk itu, ia megembalikan para siswa itu ke orang tuanya selama dua pekan. “Kami sudah tidak bisa membina mereka, sehingga kami kembalikan ke orang tuanya selama 14 hari,” kataya.

Para siswa tersebut akan kembali melapor di sekolah pada (7/12) mendatang, untuk kembali masuk sekolah. Kepala Sekolah juga menegaskan untuk tidak segan-segan untuk mengeluarkan siswa tersebut bila megulangi perbuatannya. “Bila mereka tidak datang melapor pada tanggal itu, kami akan mengeluarkannya dari sekolah, apalagi ika mereka mengulangi perbuatannya,” tegasnya.

Masih menurut Kepala Sekolah, aksi penyerangan yang dilakukan kelima siswa itu sangat mecederai nama baik SMKN 2 Bima, mengingat penyerangan tersebut dilakukan saat kegiatan belajar berlagsung. “Sebenarnya ada 7 orang siswa yang terlibat pada penyerangan itu, namun dua orang berhasil kabur dan lima orang ditangkap dan kami sudah panggil semua orang tua siswa tersebut,” terangnya.

Megantisipasi hal tersebut terulang, ia berjanji akan memperketat penjagaan keluar masuk siswa di sekolahnya. Selain itu, pihak sekolah akan melaksanakan sweeping rutin di ruang kelas. Bagi siswa yang dianggap bandel akan dilakukan pembinaan khusus. “Jika memang ada lagi siswa yang tidak bisa dibina, tidak ada kompromi, kami akan ambil tindakan tegas untuk megeluarkan siswa tersebut, .” lanjutnya tegasnya. (SK.OPK)

0 komentar:

Posting Komentar