Lima
orang siswa di SMK Negeri 2 Bima terpaksa diskorsing oleh pihak
sekolah setempat. Khabarnya selama dua pekan itu siswa diskorsing
untuk pembinaan khusus oleh orangtuanya. Hal itu dilakukan lantaran
kelima siswa tersebut kedapatan membawa senjata tajam, diduga siswa
tersebut hendak menyerang siswa di SMA Negeri 1 Palibelo, hendak
melancarkan aksinya, siswa itu lebih dulu diketahui oleh pihak
kepolisian. Kejadian tersebut terjadi saat hiburan orgen tunggal
dalam rangka menyambut hari guru di SMAN 1 Palibelo beberapa waktu
lalu.
Sebelumnya, lima orang siswa tersebut sempat
diamankan di Polres Bima oleh Danpospol Palibelo, karena membawa
senjata tajam, Namun orang tua siswa meminta penangguhan penahanan
terhadap kelimanya. Diketahui lima siswa itu yakni, Firmansyah,
Agus Salim, Syamsul Bahri, Suriadin dan Anhar.
Kepala SMK 2 Bima, Drs Abdullah MPd mengaku telah
memberi hukuman berupa skorsing terhadap kelima orang siswa
tersebut. Kata dia, para siswa itu memang terkenal nakal dan susah
dibina. Untuk itu, ia megembalikan para siswa itu ke orang tuanya
selama dua pekan. “Kami sudah tidak bisa membina mereka, sehingga
kami kembalikan ke orang tuanya selama 14 hari,” kataya.
Para siswa tersebut akan kembali melapor di sekolah
pada (7/12) mendatang, untuk kembali masuk sekolah. Kepala Sekolah
juga menegaskan untuk tidak segan-segan untuk mengeluarkan siswa
tersebut bila megulangi perbuatannya. “Bila mereka tidak datang
melapor pada tanggal itu, kami akan mengeluarkannya dari sekolah,
apalagi ika mereka mengulangi perbuatannya,” tegasnya.
Masih menurut Kepala Sekolah, aksi penyerangan yang
dilakukan kelima siswa itu sangat mecederai nama baik SMKN 2 Bima,
mengingat penyerangan tersebut dilakukan saat kegiatan belajar
berlagsung. “Sebenarnya ada 7 orang siswa yang terlibat pada
penyerangan itu, namun dua orang berhasil kabur dan lima orang
ditangkap dan kami sudah panggil semua orang tua siswa tersebut,”
terangnya.
Megantisipasi
hal tersebut terulang, ia berjanji akan memperketat penjagaan keluar
masuk siswa di sekolahnya. Selain itu, pihak sekolah akan
melaksanakan sweeping rutin di ruang kelas. Bagi siswa yang
dianggap bandel akan dilakukan pembinaan khusus. “Jika memang ada
lagi siswa yang tidak bisa dibina, tidak ada kompromi, kami akan
ambil tindakan tegas untuk megeluarkan siswa tersebut, .”
lanjutnya tegasnya. (SK.OPK)
0 komentar:
Posting Komentar