Warga melewati banjir dengan menaiki gerobak |
Banjir bandang yang melanda Kec.
Woha dan sekitarnya memasuki hari kedua (26/13). Ada aktivitas unik yang dilakukan oleh
beberapa warga tengah derasnya aliran banjir. Nampak sebagian kecil warga yang
memanfaatkan keadaan untuk meraup rupiah ditengah keterbatasan akses jalan
karena banjir.
Karena debit air yang sangat
besar dari luapan banjir kali ini membuat hampir semua akses jalan tidak bisa
di lalui oleh kendaraan bermotor. Hal ini mengakiobat mobilitas warga lumpuh total.
Akan tetapi, untuk beberapa warga karena suatu kepentingan ingin menerobos
derasnya aliran banjir. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa warga
lainnya untuk menjajakan jasanya dengan imbalan rupiah.
Sebut saja Sao pria paruh baya
warga Desa Cenggu Kec. Belo ini kerap kali lalu-lalang di jalur Tente-Cenggu dengan
sejumlah penumpang digerobaknya. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai
penambang pasir ini merubah fungsi gerobak yang biasanya dia gunakan mengangkut
pasir dia alih fungsikan untuk mengangkut penumpang dan sepeda motor.
Menurut Sao, dengan tidak
mengesampingkan penderitaan warga yang tengah dilanda banjir, banjir kali ini
ternyata membawa berkah yang luar biasa buat saya dan rekan-rekan yang lain.
“Dengan mengantar penumpang dan sepeda motor seperti ini kami mendapatkan imbalan yang jauh lebih banyak
dibandingkan penghasilan kami menambang pasir,” Imbuh Sao.
Ternyata, untuk sekali jalan saja
Sao dan rekan-rekan dapat menghasilkan rupiah berkisar lima puluh ribu rupiah sampai seratus ribu
rupiah tergantung jumlah penumpang yang diangkut. Tarif yang ditarik dari penumpang sebesar sepuluh ribu
rupiah per orang dan untuk satu unit sepeda motor sebesar tiga puluh ribu
rupiah. Tarif yang kenakan ini memang jauh lebih tinggi jika dibandingkan
dengan hari biasanya yang berkisar seribu rupiah sampai tiga ribu rupiah. Tapi
bagi warga yang mempunyai kepentingan, jasa mereka cukup dibutuhkan.
Lain Sao lain pula dengan yang
dilakukan oleh sekelompok anak-anak dan remaja yang memanggul sepeda motor
warga untuk melewati derasnya aliran banjir. Mereka ini sambil bermain-main
dengan derasnya air merekapun mendapatkan rupiah dengan memanggul sepeda motor.
Uang yang mereka dapatkan dari memanggul tersebut memang tidaklah seberapa
dibanding Sao dapatkan. Akan tetapi, mereka cukup senang dan menikmatinya
walaupun bayarannya hanya sekedar uang rokok.
Banjir bandang kali ini datang di
waktu yang cukup dini. Banjir ini datang di awal musim hujan dibandingkan
banjir-banjir yang sebelumnya yang datang dipertengahan musim hujan. Bukan
hanya itu dilihat dari debit air yang luar biasa besar dengan wilayah sebaran
dampak yang cukup luas serta durasi alir yang cukup lama, banjir kali memang
membuat sebagian besar warga terisolasir. Untunglah ada Sao dan reka-rekan
dengan gerobaknya membantu warga yang ingin beraktivitas.Begitulah adanya,
dengan datangnya banjir ada pihak yang
terkena dampak dan merugi akan tetapi dipihak lainnya juga malah membawa
keberkahan.(SK.opk)
0 komentar:
Posting Komentar