Kamis, 26 Desember 2013



Warga melewati banjir dengan menaiki gerobak
Banjir bandang yang melanda Kec. Woha dan sekitarnya memasuki hari kedua (26/13). Ada aktivitas unik yang dilakukan oleh beberapa warga tengah derasnya aliran banjir. Nampak sebagian kecil warga yang memanfaatkan keadaan untuk meraup rupiah ditengah keterbatasan akses jalan karena banjir.

Karena debit air yang sangat besar dari luapan banjir kali ini membuat hampir semua akses jalan tidak bisa di lalui oleh kendaraan bermotor. Hal ini mengakiobat mobilitas warga lumpuh total. Akan tetapi, untuk beberapa warga karena suatu kepentingan ingin menerobos derasnya aliran banjir. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa warga lainnya untuk menjajakan jasanya dengan imbalan rupiah.

Sebut saja Sao pria paruh baya warga Desa Cenggu Kec. Belo ini kerap kali lalu-lalang di jalur Tente-Cenggu dengan sejumlah penumpang digerobaknya. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai penambang pasir ini merubah fungsi gerobak yang biasanya dia gunakan mengangkut pasir dia alih fungsikan untuk mengangkut penumpang dan sepeda motor.

Menurut Sao, dengan tidak mengesampingkan penderitaan warga yang tengah dilanda banjir, banjir kali ini ternyata membawa berkah yang luar biasa buat saya dan rekan-rekan yang lain. “Dengan mengantar penumpang dan sepeda motor seperti ini kami  mendapatkan imbalan yang jauh lebih banyak dibandingkan penghasilan kami menambang pasir,” Imbuh Sao.

Ternyata, untuk sekali jalan saja Sao dan rekan-rekan dapat menghasilkan rupiah berkisar lima puluh ribu rupiah sampai seratus ribu rupiah tergantung jumlah penumpang yang diangkut. Tarif yang  ditarik dari penumpang sebesar sepuluh ribu rupiah per orang dan untuk satu unit sepeda motor sebesar tiga puluh ribu rupiah. Tarif yang kenakan ini memang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari biasanya yang berkisar seribu rupiah sampai tiga ribu rupiah. Tapi bagi warga yang mempunyai kepentingan, jasa mereka cukup dibutuhkan.

Lain Sao lain pula dengan yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak dan remaja yang memanggul sepeda motor warga untuk melewati derasnya aliran banjir. Mereka ini sambil bermain-main dengan derasnya air merekapun mendapatkan rupiah dengan memanggul sepeda motor. Uang yang mereka dapatkan dari memanggul tersebut memang tidaklah seberapa dibanding Sao dapatkan. Akan tetapi, mereka cukup senang dan menikmatinya walaupun bayarannya hanya sekedar uang rokok.

Banjir bandang kali ini datang di waktu yang cukup dini. Banjir ini datang di awal musim hujan dibandingkan banjir-banjir yang sebelumnya yang datang dipertengahan musim hujan. Bukan hanya itu dilihat dari debit air yang luar biasa besar dengan wilayah sebaran dampak yang cukup luas serta durasi alir yang cukup lama, banjir kali memang membuat sebagian besar warga terisolasir. Untunglah ada Sao dan reka-rekan dengan gerobaknya membantu warga yang ingin beraktivitas.Begitulah adanya, dengan datangnya banjir  ada pihak yang terkena dampak dan merugi akan tetapi dipihak lainnya juga malah membawa keberkahan.(SK.opk)
















0 komentar:

Posting Komentar