Kamis, 26 Desember 2013



Illustrasi

Ada pemandangan yang berbeda terlihat di salah satu sudut Kampung Beringin Desa Nisa pada Senin pagi (23/13). Di situ Nampak kerumunan antrian ibu-ibu sambil menggendong bayi, beberapa petugas yang sedang sibuk memeriksa bayi/balita, dan erangan suara tangis bayi. Ditambah dengan adanya timbangan yang tergantung di salah satu dahan pohon membuat suasana kampong sedikit berbeda dari biasanya. Apa pasal ?
Ternyata, ada kegiatan Posyandu yang sedang berlangsung di pekarangan rumah salah seorang warga. Di Beringin, kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa kesehatan bayi/balita dan ibu hamil ini diadakan rutin dalam setiap bulannya dan selalu ramai dengan partisan ibu-ibu. Ini adalah bukti betapa perdulinya ibu-ibu di Beringin terhadap kesehatan Balita mereka.

Juraidah, Ketua Kader Posyandu Dusun Beringin, saat ditemui langsung di sela-selak egiatan poyandu mengatakan, dengan adanya kegiatan posyandu tersebut, masyarakat merasa terbantu sekali untuk mengetahui tingkat perkembangan kesehatan bayi dan balita mereka. Apa lagi menurutnya, pemeriksaan kesehatan bayi itu tidak dipungutkan biaya, sehingga masyarakat tidak terbebani sama sekali. “Semenjak adanya kegiatan posyandu ini, tingkat permasalahan kesehatan bagi bayi dan balita terus menurun di Desa Nisa, khususnya di Dusun Beringin ini,” klaim Juraidah.

Juraidah menambahkan, beruntung bagi ibu-ibu yang telah melahirkan. Karena tidak demikian halnya dengan ibu-ibu hamil. Pihak BKKBN yang seharusnya rutin sekali dalam satu bulan turun di setiap posyandu memeriksa kesehatan ibu hamil sekarang tidak lagi aktif turun memeriksa.

Dari pantauan Salaja Kampo, lokasi kegiatan nampaknya kurang memadai. Sehingga para petugas posyandu terlihat kurang leluasa dalam melayani partisan. Terkait masalah tersebut, Juraidah menjelaskan bahwa sudah mendesak pihak Dinas Kesehatan untuk segera membangun tempat yang permanen bagi pelaksanaan kegiatan posyandu. Menurutnya, selama ini kegiatan posyandu seringkali berpindah-pindah dari pekarangan yang satu ke pekarangan lainnya. Bahkan tak jarang pihaknya sebagai Kader Posyandu dan petugas harus dating langsung menyambangi bayi/balita ke rumah-rumah warga. “Kita ini tak ubahnya seperti posyandu keliling,“keluh Juraidah.

Bukan hanya pengadaan tempat posyandu yang dikeluhkan oleh para kader. Masih menurut juraidah, mereka juga menginginkan adanya kenaikan honor. Karena honor yang selama ini mereka terima hanya 10 ribu per bulan, dan itu dinilainya tidak layak. “Itupun kadang tersendat pembayarannya,“sinis Juraidah dengan sedikit tersenyum.

Kegiatan posyandu di Desa Nisa sudah berlangsung lama. Yaitu semenjak Desa Nisa dimekarkan dari induknya Desa Tente, dan sudah memberikan manfaat positif untuk bayi dan balita yang ada di Desa Nisa. Maka pemerintah seharusnya mempertimbangkan pengadaan tempat yang permanen untuk kelancaran kegiatan Posyandu. Terlebih lagi pemerintah harus memperhatikan jaminan kesejahteraan bagi para Kader Posyandu (SK.opk)

0 komentar:

Posting Komentar