Illustrasi |
Ada
pemandangan yang berbeda terlihat di salah satu sudut Kampung Beringin Desa
Nisa pada Senin pagi (23/13). Di situ Nampak kerumunan antrian ibu-ibu sambil
menggendong bayi, beberapa petugas yang sedang sibuk memeriksa bayi/balita, dan
erangan suara tangis bayi. Ditambah dengan adanya timbangan yang tergantung di
salah satu dahan pohon membuat suasana kampong sedikit berbeda dari biasanya.
Apa pasal ?
Ternyata, ada
kegiatan Posyandu yang sedang berlangsung di pekarangan rumah salah seorang
warga. Di Beringin, kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa kesehatan
bayi/balita dan ibu hamil ini diadakan rutin dalam setiap bulannya dan selalu
ramai dengan partisan ibu-ibu. Ini adalah bukti betapa perdulinya ibu-ibu di
Beringin terhadap kesehatan Balita mereka.
Juraidah, Ketua
Kader Posyandu Dusun Beringin, saat ditemui langsung di sela-selak egiatan
poyandu mengatakan, dengan adanya kegiatan posyandu tersebut, masyarakat merasa
terbantu sekali untuk mengetahui tingkat perkembangan kesehatan bayi dan balita
mereka. Apa lagi menurutnya, pemeriksaan kesehatan bayi itu tidak dipungutkan
biaya, sehingga masyarakat tidak terbebani sama sekali. “Semenjak adanya
kegiatan posyandu ini, tingkat permasalahan kesehatan bagi bayi dan balita
terus menurun di Desa Nisa, khususnya di Dusun Beringin ini,” klaim Juraidah.
Juraidah
menambahkan, beruntung bagi ibu-ibu yang telah melahirkan. Karena tidak
demikian halnya dengan ibu-ibu hamil. Pihak BKKBN yang seharusnya rutin sekali
dalam satu bulan turun di setiap posyandu memeriksa kesehatan ibu hamil sekarang
tidak lagi aktif turun memeriksa.
Dari pantauan
Salaja Kampo, lokasi kegiatan nampaknya kurang memadai. Sehingga para petugas
posyandu terlihat kurang leluasa dalam melayani partisan. Terkait masalah
tersebut, Juraidah menjelaskan bahwa sudah mendesak pihak Dinas Kesehatan untuk
segera membangun tempat yang permanen bagi pelaksanaan kegiatan posyandu.
Menurutnya, selama ini kegiatan posyandu seringkali berpindah-pindah dari
pekarangan yang satu ke pekarangan lainnya. Bahkan tak jarang pihaknya sebagai
Kader Posyandu dan petugas harus dating langsung menyambangi bayi/balita ke
rumah-rumah warga. “Kita ini tak ubahnya seperti posyandu keliling,“keluh
Juraidah.
Bukan hanya pengadaan
tempat posyandu yang dikeluhkan oleh para kader. Masih menurut juraidah, mereka
juga menginginkan adanya kenaikan honor. Karena honor yang selama ini mereka
terima hanya 10 ribu per bulan, dan itu dinilainya tidak layak. “Itupun kadang
tersendat pembayarannya,“sinis Juraidah dengan sedikit tersenyum.
Kegiatan
posyandu di Desa Nisa sudah berlangsung lama. Yaitu semenjak Desa Nisa
dimekarkan dari induknya Desa Tente, dan sudah memberikan manfaat positif untuk
bayi dan balita yang ada di Desa Nisa. Maka pemerintah seharusnya
mempertimbangkan pengadaan tempat yang permanen untuk kelancaran kegiatan
Posyandu. Terlebih lagi pemerintah harus memperhatikan jaminan kesejahteraan
bagi para Kader Posyandu (SK.opk)
0 komentar:
Posting Komentar