Senin, 22 September 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo-Masuknya organisasi ISIS ke Indonesia menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan melakukan pemantauan terhadap warga asin yang datang di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.

Dipantaunya WNA di Bandara Bima ini untuk mengantisipasi masuknya paham islam garis keras (ISIS) dan terorisme. Karena sesuai instruksi pemerintah pusat, setiap bandara harus tetap siaga dari segala kemungkinan yang terjadi.

“Ada instruksi dari pemerintah pusat kepada seluruh bandara, agar siaga terhadap kemungkinan masuknya ISIS dan teroris,” kata kepala Bandara Bima, M Auriyadin S.SE, M.Pub saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/9).

Dijelaskannya, Bandara Bima hanya bisa memantau WNA saat berada di areal bandara saja. Selepas itu, pihaknya menyerahkan kepada aparat yang berwenang untuk menindaklanjuti jika ada WNA yang dicurigai. “Bandara hanya bisa memantau saja, selanjutnya ada KP3O dari kepolisian yang melakukan pengamanan,” jelasnya.

Menurut dia, untuk peningkatan pengamanan di Bandara Bima tetap dilakukan sesuai SOP. Meski berstatus bandara kecil, namun pihaknya tetap mengantisipasi hal-hal yang bisa saja terjadi.

“Untuk pengamanan sendiri, sudah dilakukan di Bandara Internasional Lombok (BIL) dan Bandara Ngurah Rai Bali. Karena sebelum pesawat tiba di Bima, mereka akan transit di bandara-bandara tersebut,” terang pria asal Kendari Sulawesi Tenggara ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pengamanan warga asing, tidak sepenuhnya dilakukan oleh pihak bandara. Menurutnya, persoalan tersebut sudah dibagi ke pihak kepolisian dan pihak imigrasi. “Yang akan mendeteksi hal itu sudah ada polisi dan imigrasi, sehingga kami hanya bisa memantau,” tandasnya.

Ia menerangkan, dalam siaga terhadap teroris maupun ISIS di Bandara Bima masih membutuhkan penambahan petugas keamanan. Dia berharap adanya penambahan personil anggota Polisi yang disiagakan di bandara, selain dari anggota KP3O.

"Kami berharap adanya penambahan personil polisi untuk mendeteksi WNA yang menggunakan jalur bandara. Kami juga akan tetap bersama polisi dan imigrasi untuk memantau keluar masuknya WNA di Bima,” pungkasnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar