Minggu, 28 September 2014


Ilustrasi
KM. Salaja Kampo-Sebanyak 507 mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima angkatan ke VII diwisuda. Mahasiswa yang diwisuda terdiri dari lima jurusan, yakni pendidikan sejarah, matematika, fisika, penjaskes dan bahasa inggris. Prosesi wisuda sendiri dilaksanakan di auditorium kampus setempat, Sabtu (27/9) lalu.
 
Wisudawan dengan IPK tertinggi pada wisuda kali ini, adalah dari Program Studi Pendidikan Penjaskes atas nama Nuralamsyah dengan IPK 3.88. Sementara di urutan kedua adalah Irfan dengan IPK 3.86. Di posisi ketiga ditempati oleh Ayu Sulastri, dengan IPK 3.73.
 
Ketua STKIP Taman SIswa Bima, Dr.Ibnu Khaldum mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah sampai pada akhir pelaksanaan aktivitas belajarnya. Disertai harapan pendidikan dan pembelajaran yang diperoleh dapat menjadi bekal yang berharga untuk melangkah. Baik ke jenjang pendidikan lebih tinggi maupun untuk terjun langsung dalam mengaplikasikan ilmu di masyarakat.
 
Ibnu mengharapkan, lulusan STKIP Taman Siswa menjadi yang terbaik dan bisa diserap di berbagai lembaga, khususnya di pasar kerja. Seperti yang telah diperoleh alumni sebelumnya yang berhasil menjadi tenaga kerja dalam berbagai profesi.
 
“Semoga alumni yang diwisuda tahun ini, bisa mengikuti jejak senior mereka yang sudah diserap di pasar kerja, di berbagai sektor,” ucapnya. 
 
Diakui, untuk wisudawan tahun ini terdapat 60 persen mahasiswa yang sudah menjadi tenaga pendidik di berbagai sekolah. Selain itu, juga dipakai di berbagai usaha lain. 
 
“Untuk itu, kepada mahasiswa yang diwisuda, kami harapkan bisa menjadi guru memiliki kuantitas. Jadilah profesi guru dengan semangat pengabdian,” imbuhnya.
 
Ibnu juga menyampaikan, para wisudawan harus memiliki sifat dan sikap yang profesional dalam bidang mereka masing-masing. Dengan begitu, kata dia, alumni STKIP Taman Siswa akan mampu melihat berbagai interaksi dan pandangan yang tepat dalam menghadapi persaingan saat ini dan di masa mendatang.
 
“Semoga wisudawan mampu menempatkan diri dan mampu membangun semangat dan kreativitas, untuk meningkatkan kemajuan pembangunan,”katanya
 
Ia menegaskan, ketika melakukan pengabdian di masyarakat, yang sangat diperlukan adalah kesiapan mental dan skill. Tujuannya, wisudawan akan mampu menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat. 
 
“Jangan pernah berhenti belajar demi kesuksesan hidup di masa datang. Karena guru adalah pekerjaan yang mulia, jadilah guru yang bermartabat dan berkarakter,” pungkasnya. (SK. Edo)
 

0 komentar:

Posting Komentar