Senin, 01 September 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo-Puluhan mahasiswa dan pemuda di Kecamatan Woha menggelar
demonstrasi di depan Puskesmas setempat, Senin (1/9). Dalam
aksi itu, pendemo menyandera 3 mobil dinas camat yang hendak melintas
di lokasi. Tiga mobil camat tersebut antara lain, Camat Monta, Parado
dan mobil dinas Camat Langgudu.

Aksi tersebut sempat memacetkan jalur lalulintas menuju Kota Bima dari
arah Tente, hingga mencapai 200 meter. Aksi ini dipicu oleh pelayanan
Puskesmas Woha yang dinilai kurang memuaskan pada keluarga pasien.
Peraturan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh manejemen puskesmas
dianggap tidak profesional.

Massa aksi juga menilai tindakan medis yang dilakukan oknum bidan
setempat tidak menunjukkan kode etik sebagai tim medis. “Pasien yang
mengalami luka berat divonis tidak apa-apa. Dan oknum bidan tersebut
langsung memulangkan pasien. Padahal pasien mengalami luka berat,"
kata koordinator aksi, Aminullah.

Dia juga menyoroti dugaan mal praktek yang dilakukan tim medis
puskesmas setempat terhadap pasien asal Desa Nisa. Kondisi tersebut
mengakibatkan luka pasien bertambah parah setelah dirawat di puskesmas
kebanggaan warga Woha itu.

“Ini bentuk kekecewaan masyarakat atas pelayanan puskesmas yang tidak
berpihak kepada pasien. Terutama soal pasien Desa Nisa yang sampai
saat ini dirawat di RSUD Bima. Karena sebelumnya, pasien tersebut
dinyatakan sembuh oleh tim medis puskesmas," ujarnya.

Ia juga menilai, pihak puskesmas diskriminatif terhadap pasien yang
kurang mampu atau menggunakan kartu Jamkesmas. Aksi itu diharapkan
menjadi cambuk bagi kepala dan manejemen puskesmas. Harapannya agar
lebih berbenah dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas
pelayanan yang tidak maksimal tersebut.

“Sebelumnya kami sudah meminta klarifikasi soal itu ke pihak
puskesmas. Namun tidak pernah ditanggapi serius. Sehingga kami
melakukan aksi demo sebagai warning agar puskesmas memperbaiki
pelayanan terhadap masyarakat," jelasnya.

Pantauan Salaja Kampo, aksi yang berlangsung selama satu jam tersebut
dikawal ketat oleh anggota Dalmas dan Brimob. Usai menyuarakan
aspirasi, para demonstran diminta untuk beraudiensi dengan pihak
puskesmas yang difasilitasi oleh aparat kepolisian dan pemerintah
setempat.

Sementara mobil dinas milik camat Monta, Parado dan Langgudu yaang
sempat disandera langsung dilepas setelah aksi selesai.(SK.Opk)

0 komentar:

Posting Komentar