Senin, 14 Juli 2014

Genangan Air di Depan Terminal Tente
KM. Salaja Kampo-Hujan yang mengguyur Kabupaten Bima selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir di beberapa tempat. Salah satunya di areal terminal Tente Kecamatan Woha. Wilayah tersebut tergenang banjir setinggi betis orang dewasa. 
Kondisi ini tidak saja menghambat jalur transportasi, tapi juga mengganggu aktivitas jual beli. Akibat genangan banjir tersebut, praktis membuat perekonomian setempat terganggu. Terlebih bagi beberapa pedagang yang bertempat di depan terminal Tente. 

Omset pedagang pun mengalami penurunan drastis selama dua hari terakhir. Pasalnya, para pembeli lebih memilih berbelanja di tempat yang nyaman dan bersih. 

"Kalau hari pertama hujan, masih ada yang mau belanja. Tapi seharian ini (kemarinn red) hampir tidak ada yang belanja. Biasanya puasa begini tetap rame mas, apalagi menjelang sore," kata Abah Has, pemilik salah satu toko di Tente. 

Menurut dia, penyebab sepinya pembeli karena genangan banjir di depan terminal hingga masuk ke halaman toko. Kondisi tersebut memaksa Abah dan beberapa teman lainya yang berjualan di depan terminal harus pasrah. 

Meski begitu, dia mengaku resah bila kondisi tersebut tidak segera diatasi. "Khawatir sih ada mas, tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena emang kondisinya seperti ini. Kami hanya berharap ada tindakan cepat oleh pihak-pihak terkait agar genangan banjir bisa cepat surut," ujarnya. 

Dikatakan Abah, kondisi banjir di sekitar terminal Tente sudah berlangsung lama. Meski belum lama ini pemerintah telah melakukan rehabilitasi terminal, namun banjir tetap saja menerjang wilayah itu.

"Banjir sudah sering terjadi di sini, bahkan dua kali setahun. Lagi-lagi tidak ada yang bergerak menindaklanjuti persoalan ini," sorotnya. 

Meski begitu, Abah dan teman-temannya mengaku sudah melakukan upaya pencegahan banjir di wilayah itu. Hanya saja, upaya yang dilakukan tidak mendapat dukungan dari pihak-pihak tertentu. Baik pemerintah, masyarakat maupun para pedagang lain. 

"Kami tetap bersihkan got-got dari tumpukan sampah. Namun karena kurangnya kesadaran dari pihak lain untuk membuang sampah pada tempatnya sangat minim. Akibatnya, ya seperti ini. Jadi percuma kita bersihkan kalau yang lain mengotori," tutur Abah. (SK.OPK)

0 komentar:

Posting Komentar