Genangan Air di Depan Terminal Tente |
KM. Salaja Kampo-Hujan yang mengguyur
Kabupaten Bima selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir di
beberapa tempat. Salah satunya di areal terminal Tente Kecamatan
Woha. Wilayah tersebut tergenang banjir setinggi betis orang dewasa.
Kondisi ini tidak saja
menghambat jalur transportasi, tapi juga mengganggu aktivitas jual
beli. Akibat genangan banjir tersebut, praktis membuat perekonomian
setempat terganggu. Terlebih bagi beberapa pedagang yang bertempat di
depan terminal Tente.
Omset pedagang pun mengalami
penurunan drastis selama dua hari terakhir. Pasalnya, para pembeli
lebih memilih berbelanja di tempat yang nyaman dan bersih.
"Kalau hari pertama
hujan, masih ada yang mau belanja. Tapi seharian ini (kemarinn red)
hampir tidak ada yang belanja. Biasanya puasa begini tetap rame mas,
apalagi menjelang sore," kata Abah Has, pemilik salah satu toko
di Tente.
Menurut dia, penyebab
sepinya pembeli karena genangan banjir di depan terminal hingga masuk
ke halaman toko. Kondisi tersebut memaksa Abah dan beberapa teman
lainya yang berjualan di depan terminal harus pasrah.
Meski begitu, dia mengaku
resah bila kondisi tersebut tidak segera diatasi. "Khawatir sih
ada mas, tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena emang kondisinya
seperti ini. Kami hanya berharap ada tindakan cepat oleh pihak-pihak
terkait agar genangan banjir bisa cepat surut," ujarnya.
Dikatakan Abah, kondisi
banjir di sekitar terminal Tente sudah berlangsung lama. Meski belum
lama ini pemerintah telah melakukan rehabilitasi terminal, namun banjir
tetap saja menerjang wilayah itu.
"Banjir sudah sering
terjadi di sini, bahkan dua kali setahun. Lagi-lagi tidak ada yang
bergerak menindaklanjuti persoalan ini," sorotnya.
Meski begitu, Abah dan
teman-temannya mengaku sudah melakukan upaya pencegahan banjir di
wilayah itu. Hanya saja, upaya yang dilakukan tidak mendapat dukungan
dari pihak-pihak tertentu. Baik pemerintah, masyarakat maupun para
pedagang lain.
"Kami tetap bersihkan
got-got dari tumpukan sampah. Namun karena kurangnya kesadaran dari
pihak lain untuk membuang sampah pada tempatnya sangat minim.
Akibatnya, ya seperti ini. Jadi percuma kita bersihkan kalau yang
lain mengotori," tutur Abah. (SK.OPK)
0 komentar:
Posting Komentar