Pencuri Motor Meresahkan, Diamuk Massa

Ilustrasi

KM. Salaja Kampo-Spesialis pencuri sepeda motor, Nasrullah, 45 tahun diamuk massa, Rabu (1/7). Tersangka dihakimi oleh sejumlah warga di Desa Naru Kecamatan Woha sekitar pukul 01.00 dini hari. Akibatnya, tersangka mengalami luka bacok beberapa bagian tubuh dan tubuh belakang ditikam.

Tersangka yang juga merupakan warga Desa Naru ini diketahui sebagai pelaku curanmor kelas kakap. Pasalnya, puluhan kendaraan telah dicuri dan dijualnya. Bahkan, motor tetangganyapun tidak luput dari aksinya.

 

Hal itu terungkap setelah warga setempat kehilangan sepeda motor pada Sabtu (28/6) lalu. Namun, kendaraan itu berhasil ditemukan oleh pemiliknya di penadah asal Kecamatan Sape. Berdasarkan pengakuan penadah, motor tersebut di jual oleh tersangka sebesar Rp 3,5 juta.

 

Massa yang sudah mengetahui kedok tersangka langsung menyerbu tersangka. Warga berencana membunuh tersangka dan nyaris dibakar. Beruntung, amukan massa itu mampu dicegah oleh aparat kepolisian. 

 

Tersangka yang sudah tak berdaya tersebut langsung dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis. 

Kasat Reskrim Polres Bima Iptu, Abdul Khaer mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. Terkait dugaan keterlibatan tersangka sebagai spesialis curanmor masih dilidik.

 

“Kita akan cocokan keterangan dari penadah yang membeli motor kepada tersangka untuk memastikan bahwa benar tersangka ini merupakan spesialis,” jelas Khaer.

 

Pihaknya juga akan meminta keterangan tersangka dan korban pemilik motor. Namun, sejauh ini polisi masih menunggu tersangka pulih. “Tersangka sudah kami amankan, tapi saat ini masih dirawat dulu. Kalau sudah membaik, tersangka akan diperiksa dan dimintai keterangan,” paparnya.

 

Hingga saat ini, polisi juga ikut mengamankan seorang penadah di Mapolres Bima. Untuk sementara masih proses penyelidikan, untuk mengembangkan kasus tersebut pihaknya akan memanggi beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Pelaku akan dikenakan dengan pasal 353 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.(SK.Opk)