Rabu, 25 Juni 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo-Maraknya motor tiga roda (Kaisar) yang ngetem di pasar Tente Kecamatan Woha, membuat kusir benhur resah. Sejumlah kusir benhur mengeluhkan trayek motor tersebut karena dinilai menyabotase wilayah mereka.
 
Ketua kusir, Amiruddin mengatakan, keberadaan motor tiga roda tersebut membuat jatah penumpang benhur berkurang. Keberadaan motor tersebut dianggap sudah menyalahi izin trayek. “Penumpang benhur sudah mulai berkurang dengan adanya motor tiga roda ini,” kata Amir, Rabu (24/6).
 
Menurut dia, izin trayek motor tersebut hanya mengangkut barang. Namun beberapa bulan terakhir, motor tersebut malah mengangkut penumpang benhur. Persoalan tersebut sudah mereka adukan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Bima. “Tapi sampai sekarang belum ada realisasi dari pengaduan tersebut,” ujarnya.
 
Kata dia, akibat dari maraknya trayek motor tersebut, penumpang benhur menjadi sepi. Karena para penumpang lebih memilih menggunakan motor. Disamping, cepat motor tiga roda buatan India ini juga lebih murah dibandingkan ongkos benhur.
 
“Sebelum ada motor ini, kami bisa menghasilkan 100 hingga 150 ribu rupiah per hari. Namun, sekarang sudah mulai sepi, karena penumpang lebih memilih motor itu,” katanya.
 
Amir meminta agar pemerintah menertibkan motor tersebut, agar bisa beraktivitas sesuai trayek. “Seharusnya pemerintah bisa mengatur rute, kalau memang motor tiga roda itu dibebaskan beroperasi,” tandasnya.
 
Warga asal Tente ini menambahkan, keberadaan motor tiga roda itu sudah berjalan selama dua tahun. Meski sudah diklarifikasi terkait izin trayek masing-masing, namun tidak memberikan  efek jera bagi pemilik motor. 
 
“Bahkan tahun lalu kami berunjuk rasa meminta keseriusan pemerintah terkait keberadaan motor tiga roda ini. Karena, mereka tidak memiliki izin trayek yang jelas. Walaupun sudah diberi peringatan, motor-motor itu kini kembali berulah dan belum mendapat sorotan dari pemda,” paparnya. 
 
Dia berharap agar Polisi dan Dinas Perhubungan segera menertibkan aktivitas motor tiga roda tersebut. Mereka mengancam akan melakukan aksi sweeping terhadap kendaraan tersebut. “Jangan salahkan kami jika kami bertindak sesuai dengan hak kami,” tandasnya.(SK.Opk)

0 komentar:

Posting Komentar