Selasa, 14 Oktober 2014

Kaga Ekonomi Sewaktu Mengunjungi warga Karampi
KM. Salaja Kampo-Kekurangan pangan di empat desa di Kecamatan Langgudu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Warga di empat desa tersebut dalam waktu dekat akan menerima kucuran bantuan berupa beras sebanyak 75 ton. Demikian disampaikan kabag ekonomi pemda Kabupaten Bima, Drs. Iwan Setiawan saat menyambangi warga Karampi, Selasa (14/10).

Sejumlah beras tersebut sedianya akan didistribusikan langsung pada hari Rabu (15/10) ke Karampi. Pemerintah sudah menyiapkan beras tersebut di gudang bulog. "Persediaan beras cadangan di bulog masih ada sekitar 75 ton, nanti akan kita distribusikan ke warga Karampi," tegas kabag.

Menurutnya, upaya penyaluran beras tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya saja, kata dia, terjadinya aksi makan gadung warga Karampi karena kurangnya komunikasi.

Iwan menyesalkan kurangnya komunikasi antar lembaga desa setempat. "Kalau ada laporan yang masuk, tidak mungkin kami biarkan warga kelaparan dan memakan gandung sebagai pengganti nasi," jelasnya.

Dia juga menepis isu yang berkembang terkait adanya kelaparan di desa tersebut. Menurutnya, persoalan tersebut tidak pernah terjadi. Hanya saja, warga mengalami gagal panen karena kemarau panjang melanda wilayah tersebut.

"Setelah kita tuntaskan datanya, baru kita realisasikan berbagai bantuan yang dibutuhkan warga. Terutama untuk bantuan jangka panjang demi menunjang kelangsungan hasil panen warga," terangnya.

Diakui, warga setempat memang mengalami gagal panen sejak April lalu. Lantaran minimnya informasi dari pemerintah desa setempat, mengakibatkan pemerintah lamban mengambil sikap.

"Sekarang kami sudah survei dan menyerap aspirasi warga. Memang warga mengalami kekeringan hingga mempengaruhi ketersediaan beras. Insyaallah dalam waktu yang tidak lama akan kita jawab persoalannya," tandas Iwan.

Dia menambahkan, makan gadung merupakan salah satu makanan khas Bima yang harus dipertahankan. Apalagi warga setempat sudah terbiasa dengan makan tersebut. "Makanan itu memang biasa dikonsumsi warga setempat dan merupakan salah satu makanan untuk ketahanan pangan," pungkasnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar