Ilustrasi |
SK. Salaja Kampo-Ketentraman warga Desa Kalampa dan Godo Kecamatan Woha kembali
terusik. Warga di dua desa yang pernah terlibat konflik hingga berujung
pada aksi pembakaran beberapa rumah warga Godo beberapa tahun lalu
tersebut kembali terlibat perseteruan. Seorang warga Kalampa, Bilal, 19
tahun dikeroyok oleh sekelompok warga Godo. Insiden pemukulan tersebut
membuat warga Kalampa mengalami luka di sekujur tubuh.
Akibat kasus ini keharmonisan warga di dua desa kembali tegang. Bahkan warga Kalampa sempat memboikot jalan mendesak kepolisian segera menangkap Agus, cs warga Godo yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.
Hingga Sabtu (25/10) malam, beberapa warga Godo mendatangi kios tempat tongkrongan pemuda di Desa Kalampa. Kondisi tersebut membuat suasana di dua desa mulai memanas. Kabarnya, kedua kubu warga nyaris melakukan aksi saling serang di perbatasan kedua desa.
Pantauan Salaja Kampo, sejumlah warga Kalampa tampak menenuhi ruas jalan di sepanjang desa. Beberapa warga mendekati area persawahan dan memastikan tidak ada aksi penyerangan dari kedua kubu warga.
Kepala Desa Kalampa, Sudirman HAR menuturkan, persoalan itu masih ditangani aparat kepolisian. Meski begitu, kades membantah jika terjadi aksi saling serang antar warga. "Kasus penganiayaan itu sudah kita laporkan ke polisi. Mengenai kedatangan warga Godo pada malam Minggu, kami tidak meresponnya. Sehingga tidak ada aksi saling serang maupun kontak fisik antar warga," jelasnya, Senin (27/10).
Menurutnya, warga Kalampa memilih menyelesaikan masalah itu secara hukum yang berlaku. Dia meminta agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus penganiayaan warga Kalampa demi mencegah adanya konflik yang berkelanjutan. Kata dia, aksi pengeroyokan terhadap warga Kalampa oleh warga Godo memicu ketegangan antara kedua desa.
"Untuk itu kita minta kepolisian segera menangkap para pelaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan antara kedua desa " ujarnya.
Kades menjelaskan, kedatangan warga Godo dengan membawa sajam tersebut hendak menantang warga Kalampa. Namun warga Kalampa menanggapi dingin sikap warga Godo tersebut. "Intinya kita tidak ingin ribut, jadi warga tidak bereaksi saat mereka (warga Godo, red) datang. Kabar mengenai adanya penyerangan, itu bohong. Karena saya turun langsung ke lokasi tidak menemukan adanya aksi tersebut," terangnya.
Meski begitu, lanjutnya, kondisi di dua desa tetap kondusif. Pasca insiden pada malam Minggu lalu, aktifitas warga tetap berjalan normal baik dari warga Kalampa maupun warga Godo. "Warga Kalampa tetap melintas di Godo, begitupun sebaliknya," pungkas kades. (SK.Opk)
0 komentar:
Posting Komentar