Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo-Memasuki
musim pancaroba, masyarakat Kabupaten Bima diimbau waspada terhadap datangnya
angin kencang. Sebab di setiap peralihan musim, baik dari hujan ke kemarau atau
sebaliknya, sering ditandai dengan munculnya angin kencang.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Daryatno, Kamis (9/10).
Menurutnya, hampir seluruh
wilayah di Bima-Dompu berpotensi terkena angin kencang. Namun lebih khusus
mereka yang tinggal di wilayah daratan, seperti Kecamatan Soromandi, Wera, Palibelo,
dan Dompu.
“Ada potensi adanya angin
kencang di wilayah tersebut. Namun hanya berlangsung selama 10 sampai 12 menit
saja. Kekuatan angin pun belum bisa dipastikan, dan akan terjadi secara
tiba-tiba,” jelas Daryatno.
Dikatakannya, saat ini
merupakan musim pancaroba yaitu pergantian musim kemarau ke musim hujan. Daryatno
memprediksi awal bulan November mendatang, musim hujan akan segera tiba. “Puncaknya
akan terjadi pada bulan Desember sampai Januari. Dengan potensi kecepatan angin
yang cukup tinggi,” terangnya.
Dia menjelaskan, cuaca saat
ini sedang dalam masa transisi. Sehingga adanya perubahan tekanan udara yang
mencolok secara tiba-tiba. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh letak wilayah Bima
yang berbukit-bukit. “Dengan wilayah seperti ini, akan membentuk kekuatan angin
yang tidak bisa diperkirakan,” jelasnya.
Meski begitu, lanjutnya, kecepatan
angin tidak semerta-merta merupakan puting beliung. Menurut pantauan radar
cuaca, kondisi angin di Bima masih dalam kondisi sedang. “Ini bukan
angin puting beliung, karena angin itu akan membentuk awan colombunimbus.
Sedangkan hasil pantauan radar, kondisi angin masih pada taraf biasa,” ujarnya.
Mengantisipasi adanya bencana berupa pohon
tumbang, Daryatno menyarankan untuk tetap waspada. Kata dia, jika melihat pohon
yang sudah tinggi dengan kondisi sudah tua dan dirasa mengkhawatirkan, agar
segera dipangkas dahannya.
0 komentar:
Posting Komentar