Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo-Akibat
minimnya ketersediaan air bersih, warga di Desa Risa Kecamatan Woha rela
berebutan air bersih. Warga berebutan saat pemerintah melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan air bersih di desa setempat, Jumat (10/10).
Kekurangan
air bersih di desa tersebut sudah berlangsung selama sebulan terakhir. Warga
mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka bahkan rela mengambil air dari
sawah yang jaraknya cukup jauh untuk menyiasati kebutuhan sehari-hari.
Menanggulangi
kekeringan tersebut, BPBD menyediakan sedikitnya delapan tangki berisi enam
ribu liter air per harinya. Air tersebut untuk didrop ke beberapa kecamatan yang
mengalami krisis air bersih, termasuk Kecamatan Woha.
Meski
mendapatkan air bersih dari pemerintah, namun jatah bagi setiap warga dibatasi
oleh pemerintah desa setempat. Itu
dimaksudkan agar pembagian bisa merata ke seluruh warga.
Sementara
itu, seorang warga, Saliamah mengaku cukup terbantu dengan adanya air bersih
tersebut. Karena selama sebulan mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Air
bersih itupun hanya dipakai untuk kebutuhan yang penting.
“Air ini
kita pakai untuk masak dan minum saja. Kalau untuk mandi dan cuci, kita bisa
mandi di sawah,” ungkapnya.
Diakui, kondisi
tersebut sudah dirasakan warga selama bertahun-tahun, saat memasuki musim
kemarau. “Kalau musim kemarau panjang seperti ini, warga selalu kekurangan air.
Biasanya kita ambil air di sawah untuk masak dan minum,” terangnya.
Sampai saat ini,
data yang diterima dari BPBD Kabupaten Bima, tercatat sudah lima kecamatan yang
mengalami kekeringan parah hingga mengalami krisis air bersih di Kabupaten Bima.
Lima kecamatan tersebut, antara lain, Kecamatan Donggo, Soromandi, Palibelo, Woha
dan Wawo.
Kelima
kecamatan tersebut, pemerintah Kabupaten Bima melalui BPBD mulai menyuplai air
bersih di masing-masing kecamatan. Di setiap kecamatan, BPBD mendrop enam ribu
liter yang diambil dari PDAM terdekat.
Kabar yang
berhasil diperoleh Salaja Kampo di BPBD, penyaluran air bersih ini akan
dilaksanakan selama 60 hari ke depan. Penyalurannya diakukan secara bertahap dan
merata di masing-masing desa. (SK. Edo)
0 komentar:
Posting Komentar