Rabu, 07 Mei 2014


Ilustrasi
KM. Salaja Kampo-Aksi demonstrasi terkait kenaikan upah buruh di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima berujung bentrok, Rabu (7/5) . Para demonstran dari Persatuan Gerakan Perubahan untuk Buruh (PGPB) ini terlibat aksi saling kejar dengan aparat kepolisian yang berjaga. 
 
Akibatnya, satu orang demonstran, Firmansyah mengalami luka serius. Kepala korban bersimbah darah usai menerima perlakukan kasar dari oknum aparat. Bentrokan mulai terjadi saat demonstran memaksa masuk ke halaman Kantor DPRD yang dijaga ketat aparat kepolisian. 
 
Aksi saling dorong antar keduanya pun tidak bisa terelakkan. Sehingga membuat kepolisian mencoba membubarkan paksa demonstran dan melakukan pengejaran. Saat pembubaran dilakukan, polisi mendapati Firmansyah dan memukulinya dengan pentungan hingga terjatuh. 
 
Massa yang berdemo sejak pukul 09.00 WITA ini kecewa karena anggota DPRD tidak bersedia menemui mereka. Mereka menuntut agar pemerintah memprioritaskan kejelasan UMR buruh. Selain itu, demonstran juga mendesak agar Pemda mengatur jam kerja dan kontrak buruh. Serta meminta agar perusahaan merealisasikan Jamsostek bagi buruh. 
 
“Pemerintah harus mengambil tindakan tegas dalam merealisasikan UU No 13 tahun 2003 tentang buruh, untuk mensejahterakan buruh,” teriak coordinator aksi, Burhan.
 
Selain menuntut kesejahteraan buruh, massa juga meminta agar pemerintah melalui dinas PU segera melakukan perbaikan jalan di wilayah Sape dan Wera. Menurut demonstran, anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sudah diketok. Namun hingga kini, pemerintah belum juga merealisasikan anggaran tersebut.(SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar