Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo-Aksi
demonstrasi terkait kenaikan upah buruh di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima
berujung bentrok, Rabu (7/5) . Para demonstran dari Persatuan Gerakan Perubahan untuk Buruh
(PGPB) ini terlibat aksi saling kejar dengan aparat kepolisian yang berjaga.
Akibatnya,
satu orang demonstran, Firmansyah mengalami luka serius. Kepala korban
bersimbah darah usai menerima perlakukan kasar dari oknum aparat. Bentrokan
mulai terjadi saat demonstran memaksa masuk ke halaman Kantor DPRD yang dijaga ketat aparat
kepolisian.
Aksi saling
dorong antar keduanya pun tidak bisa terelakkan. Sehingga membuat kepolisian
mencoba membubarkan paksa demonstran dan melakukan pengejaran. Saat pembubaran
dilakukan, polisi mendapati Firmansyah dan memukulinya dengan pentungan hingga
terjatuh.
Massa yang
berdemo sejak pukul 09.00 WITA ini kecewa karena anggota DPRD tidak bersedia
menemui mereka. Mereka menuntut agar pemerintah memprioritaskan kejelasan UMR
buruh. Selain itu, demonstran juga mendesak agar Pemda mengatur jam kerja dan
kontrak buruh. Serta meminta agar perusahaan merealisasikan Jamsostek bagi
buruh.
“Pemerintah
harus mengambil tindakan tegas dalam merealisasikan UU No 13 tahun 2003 tentang
buruh, untuk mensejahterakan buruh,” teriak coordinator aksi, Burhan.
Selain
menuntut kesejahteraan buruh, massa juga meminta agar pemerintah melalui dinas
PU segera melakukan perbaikan jalan di wilayah Sape dan Wera. Menurut
demonstran, anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sudah diketok. Namun hingga kini, pemerintah belum juga merealisasikan anggaran tersebut.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar