Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Rencana pembangunan tower telkomsel yang mengambil
lokasi di atas bukit Desa Runggu Kecamatan Belo menuai masalah. Aksi penolakan
dari beberapa warga di sekitar lokasi itupun mulai bermunculan. Selain masalah
konstruksi bangunan, warga juga mengkhawatirkan keamanan tower apabila terjadi
bencana alam.
Seorang warga setempat Aryadin mengaku, pembangunan tersebut
belum ada kejelasan dari pihak perusahaan. Warga meminta agar Telkomsel memberi
jaminan kenyamanan bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi.
“Yang kami inginkan, adanya bentuk pertanggungjawaban
perusahaan jika terjadi gempa atau banjir gunung yang akan berakibat pada
pencemaran lingkungan. Hal ini tentu saja sangat mengancam keselamatan jiwa dan
harta benda kami,” ujarnya.
Berdasarkan hasil rembuk warga di sekitar lokasi, semuanya
dengan tegas meminta agar perusahaan bisa bertanggungjawab jika terjadi masalah
pada tower tersebut. Mereka khawatir akan keamanan tower tersebut, apalagi
kondisi cuaca di sekitar lokasi sangat ekstrim.
Sementara itu, beberapa lembaga desa setempat juga
mengungkapkan hal yang sama. Mereka kaget adanya proyek tersebut tanpa
dimusyawarahkan lebih dulu dengan warga dan lembaga desa. “Kami baru tahu adanya
proyek itu setelah beberapa warga komplain,” ujar kepala BPD, Sumadi Usman.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Runggu, Musnadi. Dia
membenarkan pembangunan tower tersebut belum ada kepastian bentuk
pertanggungjawabannya. Meski begitu, kades mengaku sudah menandatangani ijin
pembangunan tower di desa setempat.
“Belum ada kesepakatan terkait pertanggungjawaban, jika
terjadi persoalan yang diakibatkan tower tersebut. Untuk itu kami masih
melakukan koordinasi dengan pihak telkomsel,” katanya.
Disamping itu, Pengawas Pembangunan Telkomsel, Sandi, mengaku
pembangunan itu sudah ada kesepakatan dengan warga dan kepala desa. Menurutnya,
pembangunan tersebut juga sudah mendapatkan IMB dari dinas perijinan Kabupaten
Bima.
“Tidak mungkin kita membangun tower jika belum ada ijin
warga, kepala desa, camat dan dinas terkait. Kalaupun warga meminta bentuk
pertanggungjawaban untuk membuat talud dan sebagainya, akan kita upayakan,”
tandasnya, saat dihubungi via selular, Jumat (2/5).(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar