Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Bentrok fisik
nyaris terjadi antara warga Desa Runggu Kecamatan Belo dan Desa Roi Kecamatan
Palibelo, Senin (19/5) dini hari. Puluhan warga Desa Runggu mendatangi warga
Desa Roi dengan tujuan melakukan aksi penyerangan.
Aksi tersebut dipicu
karena 3 orang warga Desa Runggu dikeroyok oleh sekelompok warga Desa Roi.
Insiden pengeroyokan berlangsung saat acara hiburan orgen tunggal di Desa Roi,
Minggu (18/5) sore. Akibatnya, satu diantaranya sempat dirawat di puskesmas Belo
karena luka serius di kepala dan bibir, sedangkan dua lainnya babak belur.
Tiga pemuda Runggu
yang menjadi korban pengeroyokan yakni, Hamdan, 16 tahun, Ucok, 16 tahun dan
Joni Iskandar, 17 tahun. Usai kejadian, korban langsung melaporkan kasus
tersebut ke pihak kepolisian sektor Belo.
Aksi pegeroyokan
tersebut membuat warga Desa Runggu geram dan mendatangi Desa Roi untuk meminta
kejelasan. Namun, kedatangan mereka mendapat perlawanan dari warga Roi yang
tiba-tiba datang dari areal persawahan dengan menggunakan senpi.
Beruntung, aksi warga
tersebut mampu dilerai oleh anggota Buser Polres Bima yang sudah siaga di
lokasi. Polisi sempat mengeluarkan tembakan ke udara untuk melerai kedua kubu
warga yang hendak bentrok.
Insiden pengeroyokan
oleh warga Roi tersebut bukan kali ini saja terjadi. Tercatat sudah tiga kali
warga Runggu dikeroyok oleh warga Desa Roi. Namun, sejauh ini upaya untuk
memediasi kedua kubu warga tidak pernah kesampaian.
“Pertama Irman
dikeroyok, kemudian Aswadi, dan terakhir mereka mengeroyok tiga orang warga kami.
Namun tidak pernah ada tindaklanjut baik dari kedua kubu warga maupun penegak
hukum,” terang ketua Karang Taruna Desa Runggu Usmedin, S Sos.
Mereka menuding,
kepala Desa Roi sengaja menyembunyikan para pelaku pengeroykan. Pasalnya, beberapa
perwakilan Desa Runggu mencoba menemui kades Roi untuk meminta agar persoalan
itu dimediasi. Namun, kades dan beberapa warga mengaku tidak mengetahui adanya
aksi pengeroyokan tersebut.
“Kami tanya ini dan
itu, kadesnya ngaku tidak tau apa-apa. Begitupun yang punya hajatan juga nggak
mau buka mulut,” sambung Usmedin.
Warga Runggu meminta
agar pelaku segera ditangkap. Mereka mengancam akan melakukan penyerangan jika
pelaku belum juga ditangkap selama 1x24 jam. “Kalau belum ditangkap pelakunya,
mau gimana tidak ada solusi lain. Kesabaran kita juga sudah sampai ke titik
jenuh,” ancamnya.
Sementara itu, Kades
Roi, Nurdin mengaku belum mengetahui persoalannya. Meski begitu, pihaknya akan
berusaha mencaritahu siapa pelaku pengeroyokan. “Kita akan upayakan mencari
pelaku, agar persoalan ini tidak membias,” ujarnya singkat.
Kapolsek Belo Iptu
Syarifuddin mengatakan, pihaknya sudah menurunkan anggota untuk memantau
kondusifitas kedua kubu warga. Ia mengingatkan jangan sampai terjadi tindakan
anarkis. “Kasusnya sudah kami tangani, saat ini pelaku masih dalam penyelidikan
dan akan kita tangkap secepatnya,” tandas Kapolsek.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar