Senin, 19 Mei 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Bentrok fisik nyaris terjadi antara warga Desa Runggu Kecamatan Belo dan Desa Roi Kecamatan Palibelo, Senin (19/5) dini hari. Puluhan warga Desa Runggu mendatangi warga Desa Roi dengan tujuan melakukan aksi penyerangan. 
 
Aksi tersebut dipicu karena 3 orang warga Desa Runggu dikeroyok oleh sekelompok warga Desa Roi. Insiden pengeroyokan berlangsung saat acara hiburan orgen tunggal di Desa Roi, Minggu (18/5) sore. Akibatnya, satu diantaranya sempat dirawat di puskesmas Belo karena luka serius di kepala dan bibir, sedangkan dua lainnya babak belur.
 
Tiga pemuda Runggu yang menjadi korban pengeroyokan yakni, Hamdan, 16 tahun, Ucok, 16 tahun dan Joni Iskandar, 17 tahun. Usai kejadian, korban langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian sektor Belo.
 
Aksi pegeroyokan tersebut membuat warga Desa Runggu geram dan mendatangi Desa Roi untuk meminta kejelasan. Namun, kedatangan mereka mendapat perlawanan dari warga Roi yang tiba-tiba datang dari areal persawahan dengan menggunakan senpi. 
 
Beruntung, aksi warga tersebut mampu dilerai oleh anggota Buser Polres Bima yang sudah siaga di lokasi. Polisi sempat mengeluarkan tembakan ke udara untuk melerai kedua kubu warga yang hendak bentrok. 
 
Insiden pengeroyokan oleh warga Roi tersebut bukan kali ini saja terjadi. Tercatat sudah tiga kali warga Runggu dikeroyok oleh warga Desa Roi. Namun, sejauh ini upaya untuk memediasi kedua kubu warga tidak pernah kesampaian.
 
“Pertama Irman dikeroyok, kemudian Aswadi, dan terakhir mereka mengeroyok tiga orang warga kami. Namun tidak pernah ada tindaklanjut baik dari kedua kubu warga maupun penegak hukum,” terang ketua Karang Taruna Desa Runggu Usmedin, S Sos.
 
Mereka menuding, kepala Desa Roi sengaja menyembunyikan para pelaku pengeroykan. Pasalnya, beberapa perwakilan Desa Runggu mencoba menemui kades Roi untuk meminta agar persoalan itu dimediasi. Namun, kades dan beberapa warga mengaku tidak mengetahui adanya aksi pengeroyokan tersebut. 
 
“Kami tanya ini dan itu, kadesnya ngaku tidak tau apa-apa. Begitupun yang punya hajatan juga nggak mau buka mulut,” sambung Usmedin.
 
Warga Runggu meminta agar pelaku segera ditangkap. Mereka mengancam akan melakukan penyerangan jika pelaku belum juga ditangkap selama 1x24 jam. “Kalau belum ditangkap pelakunya, mau gimana tidak ada solusi lain. Kesabaran kita juga sudah sampai ke titik jenuh,” ancamnya. 
 
Sementara itu, Kades Roi, Nurdin mengaku belum mengetahui persoalannya. Meski begitu, pihaknya akan berusaha mencaritahu siapa pelaku pengeroyokan. “Kita akan upayakan mencari pelaku, agar persoalan ini tidak membias,” ujarnya singkat.
 
Kapolsek Belo Iptu Syarifuddin mengatakan, pihaknya sudah menurunkan anggota untuk memantau kondusifitas kedua kubu warga. Ia mengingatkan jangan sampai terjadi tindakan anarkis. “Kasusnya sudah kami tangani, saat ini pelaku masih dalam penyelidikan dan akan kita tangkap secepatnya,” tandas Kapolsek.(SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar