Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Ketua KPU
Kabupaten Bima Siti Nursusila, SIP diminta mundur dari jabatannya. Desakan
tersebut disampaikan oleh massa Aliansi Pejuang Integritas (API) Bima, saat
menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPUD setempat, Senin (28/4). Massa
menuding ketua KPU terlibat money politik.
Massa
meminta agar ketua KPU meluruskan dugaan keterlibatnya dalam praktek politik
uang tersebut. Menurut demonstran, ketua KPU dua periode tersebut tidak mampu
memimpin penyelenggaraan pemilu. Sehingga berimbas pada aksi separatis warga
yang berujung pada konflik antar simpatisan caleg.
Selain itu,
demonstran juga mendesak Panwaslu Kabupaten Bima untuk menindaklanjuti dugaan
tersebut. Tujuannya, agar merekomendasikan hasil temuan kecurangan ketua KPU
kepada aparat kepolisian.
“Ketua KPU sudah
mencederai demokrasi dengan melakukan praktek money politik. Pemilu tahun ini
semuanya cacat karena ulah Susila (Ketua KPU, red),” sorot koordinator aksi,
Berry saat berorasi di depan kantor KPU.
Massa kecewa
lantaran sejumlah staf KPU tidak ingin bertemu demonstran. Akibatnya, sejumlah
massa dari Kecamatan Madapangga ini pun memaksa masuk ke kantor KPUD. Massa
aksi mendobrak pagar dan meminta agar komisioner KPU memberikan penjelasan
terkait isu tersebut.
Tidak puas
berorasi di depan kantor KPU, sejumlah demonstran kembali mendatangi kantor
Panwaslu. Mereka kembali mendesak Panwaslu segera mengusut kasus ketua KPU dan
sejumlah kasus yang ada di beberapa kecamatan.
Ketua Divisi
SDM Panwaslu Kabupaten Bima, Junaidin S.Pd menerima langsung aspirasi dari
demonstran. Kata Joe, sapaan akrabnya, sejumlah kasus tindak pidana pemilu saat
ini masih ditangani. Terkait tudingan adanya dugaan kecurangan KPU, Joe meminta
massa aksi untuk menyerahkan bukti dan saksi dari kasus tersebut.
“Kalau ada
kecurangan yang dilakukan KPU, laporkan saja dengan membawa alat bukti dan
saksinya. Biar kita tindaklanjuti dan merekomendasikan ke pihak kepolisian,”
tandasnya. (SK. Edo)
0 komentar:
Posting Komentar