Senin, 28 April 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Ketua KPU Kabupaten Bima Siti Nursusila, SIP diminta mundur dari jabatannya. Desakan tersebut disampaikan oleh massa Aliansi Pejuang Integritas (API) Bima, saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPUD setempat, Senin (28/4). Massa menuding ketua KPU terlibat money politik.
 
Massa meminta agar ketua KPU meluruskan dugaan keterlibatnya dalam praktek politik uang tersebut. Menurut demonstran, ketua KPU dua periode tersebut tidak mampu memimpin penyelenggaraan pemilu. Sehingga berimbas pada aksi separatis warga yang berujung pada konflik antar simpatisan caleg.
 
Selain itu, demonstran juga mendesak Panwaslu Kabupaten Bima untuk menindaklanjuti dugaan tersebut. Tujuannya, agar merekomendasikan hasil temuan kecurangan ketua KPU kepada aparat kepolisian.
 
“Ketua KPU sudah mencederai demokrasi dengan melakukan praktek money politik. Pemilu tahun ini semuanya cacat karena ulah Susila (Ketua KPU, red),” sorot koordinator aksi, Berry saat berorasi di depan kantor KPU.
 
Massa kecewa lantaran sejumlah staf KPU tidak ingin bertemu demonstran. Akibatnya, sejumlah massa dari Kecamatan Madapangga ini pun memaksa masuk ke kantor KPUD. Massa aksi mendobrak pagar dan meminta agar komisioner KPU memberikan penjelasan terkait isu tersebut.
 
Tidak puas berorasi di depan kantor KPU, sejumlah demonstran kembali mendatangi kantor Panwaslu. Mereka kembali mendesak Panwaslu segera mengusut kasus ketua KPU dan sejumlah kasus yang ada di beberapa kecamatan.
 
Ketua Divisi SDM Panwaslu Kabupaten Bima, Junaidin S.Pd menerima langsung aspirasi dari demonstran. Kata Joe, sapaan akrabnya, sejumlah kasus tindak pidana pemilu saat ini masih ditangani. Terkait tudingan adanya dugaan kecurangan KPU, Joe meminta massa aksi untuk menyerahkan bukti dan saksi dari kasus tersebut.
 
“Kalau ada kecurangan yang dilakukan KPU, laporkan saja dengan membawa alat bukti dan saksinya. Biar kita tindaklanjuti dan merekomendasikan ke pihak kepolisian,” tandasnya. (SK. Edo)

0 komentar:

Posting Komentar