Rabu, 02 April 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Polres Bima Kabupaten perlahan mulai menemui titik terang terkait kasus penembakan Ipda Hanafi. Polisi mulai mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan pelaku saat menembak korban.

Saat ini, Polres Bima masih menunggu uji forensik mortil yang ditemukan di TKP. Hanya saja, polisi masih memilih merahasiakan jenis senjata yang digunakan pelaku dengan alasan penyelidikan.

“Kita masih menunggu hasil uji forensik mortil tersebut, tentu hal ini akan mempermudah penyelidikan,” ungkap Kapolres Bima AKBP IGPG Ekawana Prasta SIK, Rabu (2/4).

Kata Eka, identifikasi para pelaku perlu dirahasiakan. Karena dikhawatirkan pelaku bakal bersembunyi. “Kita tidak bisa ungkap dulu. Masih ada proses penyelidikan yang harus dilakukan,” jelasnya.

Menurut mantan Wakapolres Gorontalo ini, penyidik sedang mencari benang merah kasus ini dengan motif tertentu. Ditemukannya mortil tersebut paling tidak sedikit memudahkan arah penyelidikan.

“Penyidik juga masih mempertajam keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa dan untuk memastikan berbagai bukti yang ditemukan di TKP,” paparnya.

Hasil penyelidikan yang mulai menguak, polisi juga mulai melakukan upaya mempersempit ruang gerak pelaku. “Penyelidikan mulai mengarah ke pelaku. Tapi itu masih butuh waktu,” katanya.

Eka menambahkan, sampai saat ini pihak penyidik belum bisa mengambil kesimpulan apapun kecuali melakukan pengembangan dari kasus ini. Sejauh ini sudah tujuh orang yang diambil keterangannya sebagai saksi.

Dari sekian saksi itu diantaranya saksi korban dan pihak keluarganya. Selain itu, tetangga serta sejumlah rekan dan teman korban juga ikut diambil keterangan. Pihak penyidik juga sudah menyita barang bukti HP korban yang di dalamnya terdapat panggilan terakhir.

Sayangnya, sampai berita ini ditulis, kepolisian belum menyimpulkan apapun dari pemeriksaan saksi. “Kita masih terus melakukan pengembangan dan berharap kasus penembakan ini cepat terungkap,” tandasnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar