Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Polres Bima Kabupaten perlahan mulai
menemui titik terang terkait kasus penembakan Ipda Hanafi. Polisi mulai
mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan pelaku saat menembak
korban.
Saat ini, Polres Bima masih menunggu uji forensik
mortil yang ditemukan di TKP. Hanya saja, polisi masih memilih
merahasiakan jenis senjata yang digunakan pelaku dengan alasan
penyelidikan.
“Kita masih menunggu hasil uji forensik mortil
tersebut, tentu hal ini akan mempermudah penyelidikan,” ungkap Kapolres
Bima AKBP IGPG Ekawana Prasta SIK, Rabu (2/4).
Kata Eka,
identifikasi para pelaku perlu dirahasiakan. Karena dikhawatirkan pelaku
bakal bersembunyi. “Kita tidak bisa ungkap dulu. Masih ada proses
penyelidikan yang harus dilakukan,” jelasnya.
Menurut mantan
Wakapolres Gorontalo ini, penyidik sedang mencari benang merah kasus ini
dengan motif tertentu. Ditemukannya mortil tersebut paling tidak
sedikit memudahkan arah penyelidikan.
“Penyidik juga masih
mempertajam keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa dan untuk
memastikan berbagai bukti yang ditemukan di TKP,” paparnya.
Hasil
penyelidikan yang mulai menguak, polisi juga mulai melakukan upaya
mempersempit ruang gerak pelaku. “Penyelidikan mulai mengarah ke pelaku.
Tapi itu masih butuh waktu,” katanya.
Eka menambahkan, sampai
saat ini pihak penyidik belum bisa mengambil kesimpulan apapun kecuali
melakukan pengembangan dari kasus ini. Sejauh ini sudah tujuh orang yang
diambil keterangannya sebagai saksi.
Dari sekian saksi itu
diantaranya saksi korban dan pihak keluarganya. Selain itu, tetangga
serta sejumlah rekan dan teman korban juga ikut diambil keterangan.
Pihak penyidik juga sudah menyita barang bukti HP korban yang di
dalamnya terdapat panggilan terakhir.
Sayangnya, sampai berita ini
ditulis, kepolisian belum menyimpulkan apapun dari pemeriksaan saksi.
“Kita masih terus melakukan pengembangan dan berharap kasus penembakan
ini cepat terungkap,” tandasnya. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar