Ilustrasi |
Syafrudin warga
setempat menyayangkan kondisi tersebut. Karena terjadi di saat pasokan air bersih
benar-benar dibutuhkan. Menurut dia, sekitar 80 kepala keluarga (KK) yang
memanfaatkan air PDAM, merasakankan hal yang sama. “Kondisi ini sudah
berlangsung selama seminggu,” ujarnya, Selasa (11/3).
Kata dia, saking
keruhnya, air tampak kehitaman. Warga RT. 06 ini juga mengeluhkan kualitas air yang
tidak lancar. “Airnya hitam kayak comberan. Selain itu, laju air juga tidak
lancar,” keluhnya.
Kondisi ini
mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk mandi dan masak. Selain
itu, air yang keruh menyebabkan bak di kamar mandi seperti terisi pasir. “Saya
sendiri capek membersihkan kamar mandi,” imbuhnya sembari menunjukkan air yang
keruh.
Dia mengaku telah
berusaha menghubungi PDAM untuk menanyakan penyebab keruhnya air. Tapi pihak
PDAM enggan memberi jawaban ketika dihubungi. “Percuma juga kita hubungi,
karena kondisi ini sering terjadi,” tandasnya.
Sementara itu
Direktur Bidang Teknik PDAM Kabupaten Bima, H. Maman meminta maaf kepada
pelanggan terkait persoalan tersebut. Menurut Direktur yang baru dilantik Senin
(10/3) ini, persoalan itu murni kelalaian staf PDAM. “Mestinya petugas harus
tetap siaga 24 jam mengontrol,” katanya.
Ditambahkan,
persoalan itu juga diakibatkan karena kekurangan bahan kimia pembersih air. Sehingga
dampaknya air menjadi keruh. Meski demikian, dia berjanji akan memperbaiki
pelayanan tersebut. “Nanti kita cek bahan kimianya, apakah masih ada atau
tidak,” pungkas H. Maman saat ditemui di kantornya.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar