Sosialisasi Pemilu oleh RELASI di SMA 2 Woha |
KM. Salaja Kampo — Jumlah pemilih pemula di Kabupaten Bima cukup besar.
Hampir sebagian dari daftar pemilih merupakan warga yang sama sekali belum
pernah mencoblos. Untuk itu, partisipasi mereka dalam menyalurkan hak pilihnya
pada 9 April 2014, tidak bisa diabaikan.
Sejumlah Relawan Demokrasi (Relasi) KPU Kabupaten Bima melakukan
sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula di SMA 2 Woha. Sosialisasi yang
berlangsung selama 2 jam tersebut diikuti oleh sejumlah siswa kelas XII, Sabtu
(22/3).
Pada sosialisasi itu, para siswa diberi pemahaman tentang
pentingnya pemilu yang bersih, jujur dan adil. Tujuannya, agar siswa bisa
memaknai pemilu sebagai upaya dalam menentukan pemimpin yang cerdas. “Kami mendatangi sekolah, mensosialisasikan pentingnya
menyalurkan hak pilih,” ujar Tim Relasi, Abdul Haris.
Menurut dia, caleg jarang kampanyekan tentang jadwal
pelaksanaan pemilu. Terutama kepada pemilih pemula yang sama sekali belum
pernah mencoblos. Kata dia, pemilih pemula harus dibekali dengan pemahaman
untuk tidak mudah terkontaminasi dengan politik uang.
“Biarkan orang tua mereka saja yang mengenal politik uang.
Tapi yang kita harapkan saat ini, pemilih pemula bisa menjadi pemilih yang
cerdas, tanpa terkontaminasi dengan itu,” tandasnya.
Dikatakan, sebanyak 25 persen pemilih merupakan pelajar
sekolah. Para siswa tersebut diharapkan dapat menyampaikan aspirasi pada pileg
mendatang. Dijelaskan Haris, calon pemilih baru ini terbagi dalam dua kategori
usia. Pertama, antara 17-21 tahun (pemula) dan 17-25 tahun (pemuda).
Disamping itu, sejumlah relasi juga mensosialisasikan alat
peraga yang bentuknya seperti surat suara. Seperti halnya pengenalan warna surat
suara DPRD, DPD dan DPR. “Perbedaan warna ini penting disosilasisasikan karena
masih banyak yang kurang paham, terutama mereka pemilih pemula,” ujarnya.
Agar pemenuhan target kategori pemilih pemula tercapai,
pihaknya akan terus melakukan penyisiran di tiap-tiap sekolah. “Nantinya kita
akan membagikan brosur, stiker, juga kalender, untuk mengajak masyarakat ikut
dalam pemilu,” tutur Ketua RT. 02 Desa Runggu ini.
Tak hanya para pelajar, untuk menekan angka Golput, sasaran
juga terbagi terbagi dalam 5 segmen partisipan. Diantaranya pemilih pemula
(anak sekolah), perempuan, pinggiran, tokoh dan disabilitas (pemilih cacat
fisik).
Sementara itu, Kepala SMA 2 Woha Drs. Mansyur mengapresiasi
kegiatan tim Relasi di sekolahnya. Menurut dia, upaya tersebut sangat membantu
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu mendatang. “Terutama bagi
para siswa, agar mereka memahami demokrasi yang juur dan adil,” ujar kasek.
Mansyur juga menitip pesan kepada siswa untuk tidak golput
dalam pemilu mendatang. Dia berharap, keikutsertaan para siswa bisa
menyukseskan pemilu 9 April nanti. “Semoga mereka tidak mudah terkontaminasi
politik uang, karena satu suara sangat menentukan masa depan bangsa,” imbuhnya.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar