Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Kondisi
warga Desa Renda dan Ngali Kecamatan Belo berangsur membaik. Jalan yang
menghubungkan kedua desa yang sempat diblokir, kini sudah dibuka kembali. Sebelumnya,
jalan tersebut diblokir oleh warga Renda Selasa (18/3) sore.
Pemblokiran
itu dipicu karena warga Renda tidak terima dengan biaya tebusan untuk pengobatan
korban pembacokan. Sebelumnya, kedua kubu warga menyepakati biaya tebusan untuk
korban sebanyak Rp 15 juta. Namun, oleh warga Ngali hanya berani memberikan Rp
10 juta.
Merasa
dilecehkan oleh warga Ngali, warga Renda pun geram dan kembali memblokir jalan.
Hingga Rabu (19/3), perwakilan dari warga Ngali, menyetujui penebusan tersebut dan
langsung dibayar lunas.
“Warga Ngali
sudah menebus biaya damai dan pengobatan korban sesuai dengan kesepakatan awal,
sebesar Rp 15 juta,” jelas Kades Renda Drs. Rusdi, Rabu (19/3) .
Usai
transaksi tersebut, kondisi kedua desa kembali membaik. Ruas jalan yang
diblokir dengan pepohonan pun kini dibuka kembali. Sementara korban pembacokan,
Bustam alias Bu, dikabarkan sudah membaik. Meski begitu, korban masih dalam
perawatan medis oleh pihak rumah sakit.
Meski
suasana kedua desa sempat tegang, namun kedua kubu warga tidak melakukan aksi
brutal. Menurut kades, warga didua desa tidak pernah melibatkan diri ataupun ikut
campur terkait persoalan ini.
Kades
menegaskan, keluarga korban memilih untuk menyelesaikan sendiri masalahnya dengan
keluarga pelaku, tanpa melibatkan warga lain.
“Kita
baik-baik saja dan tidak ada upaya sweeping terhadap warga juga kok. Karena
yang memiliki persoalan ini adalah pihak korban dan pelaku,” tegas kades. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar