Rabu, 19 Maret 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Kondisi warga Desa Renda dan Ngali Kecamatan Belo berangsur membaik. Jalan yang menghubungkan kedua desa yang sempat diblokir, kini sudah dibuka kembali. Sebelumnya, jalan tersebut diblokir oleh warga Renda Selasa (18/3) sore. 
 
Pemblokiran itu dipicu karena warga Renda tidak terima dengan biaya tebusan untuk pengobatan korban pembacokan. Sebelumnya, kedua kubu warga menyepakati biaya tebusan untuk korban sebanyak Rp 15 juta. Namun, oleh warga Ngali hanya berani memberikan Rp 10 juta.
 
Merasa dilecehkan oleh warga Ngali, warga Renda pun geram dan kembali memblokir jalan. Hingga Rabu (19/3), perwakilan dari warga Ngali, menyetujui penebusan tersebut dan langsung dibayar lunas. 
 
“Warga Ngali sudah menebus biaya damai dan pengobatan korban sesuai dengan kesepakatan awal, sebesar Rp 15 juta,” jelas Kades Renda Drs. Rusdi,  Rabu (19/3) .
 
Usai transaksi tersebut, kondisi kedua desa kembali membaik. Ruas jalan yang diblokir dengan pepohonan pun kini dibuka kembali. Sementara korban pembacokan, Bustam alias Bu, dikabarkan sudah membaik. Meski begitu, korban masih dalam perawatan medis oleh pihak rumah sakit.
 
Meski suasana kedua desa sempat tegang, namun kedua kubu warga tidak melakukan aksi brutal. Menurut kades, warga didua desa tidak pernah melibatkan diri ataupun ikut campur terkait persoalan ini. 
 
Kades menegaskan, keluarga korban memilih untuk menyelesaikan sendiri masalahnya dengan keluarga pelaku, tanpa melibatkan warga lain. 
 
“Kita baik-baik saja dan tidak ada upaya sweeping terhadap warga juga kok. Karena yang memiliki persoalan ini adalah pihak korban dan pelaku,” tegas kades. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar