Kapolda NTB |
KM. Salaja Kampo—Kapolda NTB Brigjen
Pol Drs. Mochgiyarto SH M.Hum mengurai kasus penembakan di pulau komodo yang
menewaskan dua orang warga Bima. Kepada wartawan, Kapolda memastikan masih ada
7 korban hilang pada kasus tersebut. Sayangnya, ketujuh korban belum bisa
diidentifikasi polisi. “Kita masih terus mencari ketujuh korban itu,” tuturnya.
Saat ini Kapolda sudah berkoordinasi dengan polda NTT untuk mengungkap
kasus tersebut. Menurut Mochgiyarto,
kasus itu belum diketahui pasti motifnya. “Entah terjadi saling tembak atau
gimana, kita masih mendalami kasusnya,” ujar Kapolda usai mengikuti simulasi
pengamanan pemilu, Kamis (6/3).
Tujuh orang tersebut
merupakan rekan para korban. Berdasarkan informasi yang beredar, rombongan
pemburu menjangan itu sebanyak 9 orang. Namun, pasca penembakan tersebut hanya
dua orang korban yang kembali ke Bima. “Memang ada kabar rombongan itu terdiri
dari 9 orang. Untuk memastikan itu, tentu kita lakukan penyidikan secara
continue,” terangnya.
Meski begitu, Kapolda
tidak bisa ikut campur terlalu mendalam pada penanganan kasus ini. Pasalnya,
kasus itu berada diluar wilayah hukum polda NTB. Namun, pihaknya tetap
melakukan koordinasi dan pencarian kepada para korban. “Locus delictinya kan di
NTT, jadi kita hanya bisa berkoordinasi dan tidak bisa ikut campur,” jelas
mantan Wakapolda Jawa Timur ini.
Menyoal perkembangan
penanganan kasus itu, pihaknya belum mendapatkan informasi yang jelas. “Kita
tunggu sajalah kabar dari Polda NTT. Tapi tetap ada kepedulian kami untuk mengungkap
kasus ini,” tuntasnya.
Seperti yang diberitakan
beberapa waktu lalu, kematian Faisal dan Amin merupakan korban penembakan. Mereka
ditembak saat memburu menjangan di Pulau Komodo bersama rekannya Kamis (27/2)
lalu. Hingga saat ini, pelaku penembakan terhadap dua orang korban itu belum
diketahui. (SK. Edo)
0 komentar:
Posting Komentar