Kamis, 06 Maret 2014

Kapolda NTB
KM. Salaja Kampo—Kapolda NTB Brigjen Pol Drs. Mochgiyarto SH M.Hum mengurai kasus penembakan di pulau komodo yang menewaskan dua orang warga Bima. Kepada wartawan, Kapolda memastikan masih ada 7 korban hilang pada kasus tersebut. Sayangnya, ketujuh korban belum bisa diidentifikasi polisi. “Kita masih terus mencari ketujuh korban itu,” tuturnya.
Saat ini Kapolda sudah berkoordinasi dengan polda NTT untuk mengungkap kasus tersebut. Menurut Mochgiyarto, kasus itu belum diketahui pasti motifnya. “Entah terjadi saling tembak atau gimana, kita masih mendalami kasusnya,” ujar Kapolda usai mengikuti simulasi pengamanan pemilu, Kamis (6/3).
Tujuh orang tersebut merupakan rekan para korban. Berdasarkan informasi yang beredar, rombongan pemburu menjangan itu sebanyak 9 orang. Namun, pasca penembakan tersebut hanya dua orang korban yang kembali ke Bima. “Memang ada kabar rombongan itu terdiri dari 9 orang. Untuk memastikan itu, tentu kita lakukan penyidikan secara continue,” terangnya.
Meski begitu, Kapolda tidak bisa ikut campur terlalu mendalam pada penanganan kasus ini. Pasalnya, kasus itu berada diluar wilayah hukum polda NTB. Namun, pihaknya tetap melakukan koordinasi dan pencarian kepada para korban. “Locus delictinya kan di NTT, jadi kita hanya bisa berkoordinasi dan tidak bisa ikut campur,” jelas mantan Wakapolda Jawa Timur ini.
Menyoal perkembangan penanganan kasus itu, pihaknya belum mendapatkan informasi yang jelas. “Kita tunggu sajalah kabar dari Polda NTT. Tapi tetap ada kepedulian kami untuk mengungkap kasus ini,” tuntasnya.
Seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu, kematian Faisal dan Amin merupakan korban penembakan. Mereka ditembak saat memburu menjangan di Pulau Komodo bersama rekannya Kamis (27/2) lalu. Hingga saat ini, pelaku penembakan terhadap dua orang korban itu belum diketahui. (SK. Edo)

0 komentar:

Posting Komentar