Selasa, 18 Maret 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Sejumlah warga Desa Renda Kecamatan Belo, Senin (17/3) malam kembali memblokir jalan. Kembali ditutupnya jalan tersebut, disebabkan karena pelaku pembacokan belum juga ditangkap. Pelaku yang diduga merupakan warga Ngali ini, diduga sudah keluar daerah.
Sesuai kesepakatan beberapa waktu lalu, pemerintah dan polisi diberi tenggang waktu sepekan untuk menangkap pelaku. Namun hingga Senin pagi, oknum pembacok Bustam alias Bu belum juga berhasil ditangkap. Kondisi tersebut membuat keluarga korban dari Desa Renda mengamuk dan melakukan penutupan jalan.
Selasa (18/3) pagi, blokade jalan tersebut kembali dibuka. Kabarnya, pembukaan blokir jalan ini dilakukan karena keluarga pelaku sudah meminta damai dengan keluarga korban. Keluarga pelaku akan memberikan uang pengobatan kepada korban sebanyak Rp 15 juta. 
“Sudah ada kesepakatan damai antara keduanya. Warga Ngali berjanji akan menyerahkan uang pengobatan kepada keluarga korban,” terang kepala Desa Renda Drs. Rusdi, Selasa (18/3).
Menurut kades, persoalan ini bukan melibatkan sejumlah warga desa. Kata dia, warga yang ikut menutup jalan itu, merupakan keluarga korban yang tidak puas. Kades menegaskan, sejumlah warga Desa Renda tidak ambil bagian dalam aksi penutupan jalan tersebut. “Yang menutup jalan ini hanya keluarga korban saja,” tegasnya.
Namun Selasa sore, keharmonisan kedua desa kembali terganggu. Akibatnya, sejumlah warga Renda kembali menutup ruas jalan di perbatasan kedua desa. Belum diketahui pasti penyebab kembali ditutupnya jalan penghubung dua desa ini. Kondisi tersebut membuat suasana semakin tegang.
Kabar yang diendus Salaja Kampo di lokasi, pemblokiran jalan itu dipicu karena warga Ngali hanya memberikan uang Rp 5 juta dari Rp 15 juta yang disepakati. Merasa dipermainkan, warga Renda menolak dan memilih memblokir jalan. Hingga berita ini ditulis, kondisi jalan masih dalam keadaan diblokir.(SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar