Jumat, 07 Maret 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Pelayanan PLN kembali membuat kesal masyarakat. Listrik yang terus dibayar per bulan ini, beberapa hari terakhir dirasakan sudah perlu diingatkan lagi. 
 
“Listrik semakin parah saja. Hampir setiap hari padam. Baik saat hujan maupun cuaca buruk juga mati,’’ keluh Masrun, warga Desa Runggu Kecamatan Belo, kepada Salaja Kampo, Jumat (7/3).
 
Matinya listrik pada Kamis (6/3) sejak jam 9 pagi hingga pukul 18.00 Wita, membuat warga setempat geram. Pasalnya, kondisi tersebut mengkibatkan pekerjaannya terbengkalai. ’’Kondisi ini sangat mengecewakan sekali. Kalau pimpinan PLN sekarang tak mampu, baiknya mundur sajalah,’’ sebutnya dengan penuh rasa kecewa.
 
Diakuinya, beberapa hari ini lampu terus padam di jam-jam kerja. Selain itu, pihak PLN enggan memberitahu lebih awal terkait pemadaman tersebut. “Pemadaman ini secara tiba-tiba. Paling tidak, ada info sebelumnya ke masyarakat, biar kita bisa siasati,” sesalnya.
 
Warga juga makin resah dengan sikap PLN Unit Woha yang terkesan tertutup. Dia menduga, seakan kondisi padamnya listrik disengaja. “Ini sudah kayak disengaja dimainkan. Semakin sering mati lampu, semakin banyak kerjaan kita yang terabaikan,” ujar Salahudin SH, salah seorang pelanggan PLN di Desa Cenggu. 
 
Dia mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak PLN yang seakan sengaja mematikan listrik. “Mereka tidak pernah memberitahu pelanggan lebih awal,” katanya.
 
Menurut dia, pihak PLN selalu beralasan ada gangguan jaringan atau ada yang konslet setiap lampu dimatikan. “Masa konslet setiap hari,” tanyanya.
 
Sementara itu, kepala teknisi PLN Unit Woha, Firmansyah mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi karena adanya gangguan pada pembagian jalur. Pemadaman pada Kamis itu diakuinya sangat lama. Pasalnya, mereka harus mengganti kubikel penyulang karumbu di gardu hubung. “Memang pemadaman kemarin lumayan lama bagi jalur Lambitu, tetapi sekarang sudah normal,” katanya.
 
Dijelaskan, beban dari Lambitu dipindahkan sementara ke beban Bandara. Itu dilakukan untuk mengganti kubikel Lambitu yang rusak. “Kita sudah ganti dan perbaiki beban di wilayah Lambitu dan sudah bisa dioperasikan,” pungkasnya. (SK. Edo)

0 komentar:

Posting Komentar