Jumat, 21 Maret 2014

Ilustrasi

KM. Salaja Kampo -- Sangat memprihatinkan, penyalahagunaan obat mulai marak dikalangan pemuda dan pelajar. Obat-obatan golongan G yang merupakan golongan obat-obatan yang berbahaya, kini mulai mudah dijumpai dikalangan pelajar dan pemuda. Sebut saja jenis obat Tramadol adalah salah satu jenis obat yang sedang digandrungi pelajar dan pemuda saat ini.

Jenis obat Tramadol adalah obat yang digunakan untuk menahan rasa sakit setelah operasi bedah. Dan obat ini boleh dikonsumsi harus dengan resep dokter. Akan tetapi yang terjadi malah dengan mudah mendapatkan Tramadol yang dijual dengan harga yang murah dikalangan para pelajar dan pemuda.

Saat Salaja Kampo mengkonfirmasikan kepada salah satu pengguna yang berinisial IA mengatakan, untuk mendapatkan Tramadol tidaklah sulit tanpa menyertakan resep dari dokter. Cukup membelinya di apotik seperti halnya membeli obat biasa. Selain di apotik Tramadol ini juga diperjual belikan oleh sesama pengguna. Harga untuk satu stripnya berkisar dari Rp. 15.000 sampai dengan Rp. 20.000.

Sementara itu, dosis penggunaan Tramadol yang tidak terkontrol akan memperparah efek samping dari obat tersebut. “ untuk sekali minum biasanya minimal dua butir Tramadol bahkan lebih tergantung keinginan sendiri. Dan akan lebih asyik efeknya, jika Tramadol tersebut dicampurkan ke dalam segelas kopi hangat,”papar IA yang hampir dua bulan mengonsumsi Tramadol. Masih menurut IA, efek dari meminum Tramadol ini membuat badan selalu menjadi segar dan pikiranpun tenang. Dan juga akan menambah vitalitas pria di atas ranjang.

Sangat mencengangkan setelah Salaja Kampo mencoba mencari tahu tentang Tramadol lewat internet. Ternyata, selain Tarmadol merupakan jenis obat yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri pasien setelah operasi bedah. Dan jika Tramadol dikonsumsi secara berlebihan akan mengakibatkani dampak yang di antaranya dapat merusak gangguan pada ginjal dan merusak susunan saraf pusat.

Fenomena ini mulai merebak di Desa Tente Kecamatan Woha dan sekitarnya. Sebelum masalah ini merebak terlalu jauh, sudah semestinya menjadi perhatian penuh dari pemerintah lewat instansinya yang terkait. Pihak apotik yang menjual Tramadol tanpa resep dokter harus tindak dengan mencabut izin operasionalnya. Selain itu pihak kepolisian harus terus fokus memantau perkembangan yang ada di masyarakat terakit dengan masalah ini.

Diharapkan dengan adanya tulisan ini dapat mengetuk hati kita semua, mulai dari pihak keluarga, masyarakat dan pemerintah. Masalah ini akan menjadi sangat serius karena ini menyangkut generasi penerus bangsa. Sangatlah tidak elok jika estafet bangsa ini pada saatnya nanti diserahkan kepada generasi yang ringkih bahkan rusak mentalitasnya. Dan kitapun tidak boleh sepenuhnya menyalahkan generasi yang sekarang. Generasi sekarang terbentuk oleh generasi sebelumnya dan generasi yang akan datang akan tergantung sungguh dari binaan generasi yang sekarang. (SK.OPK)

0 komentar:

Posting Komentar