Faisal, Bersama Teman Sekolah |
KM. Salaja Kampo---Fasilitas
pendidikan di Bima masih jauh dari layak. Murid-murid yang ingin berekolah harus
rela berjalan kaki hingga 3 kilometer untuk sampai ke sekolah. Demikian dialami
Muhammad Faisal, 10 tahun, siswa MIN Dore. Berikut catatan wartawan Salaja Kampo Edho Rusyadin.
Wajah lesu
tampak serius diperlihatkan siswa kelas IV MIN Dore ini saat berjalan sepulang
sekolah. Siswa Dusun Dore Awa Desa Dore Kecamatan Palibelo ini, setiap hari
tetap bersemangat menjalankan aktivitas sekolah walaupun harus berjalan kaki.
Muhammad
Faisal adalah satu di antara puluhan siswa setempat yang memiliki semangat
tinggi untuk bersekolah. Sebagian siswa berasal dari kampung terpencil, untuk
mencapai sekolah, bukan hal yang mudah. Dia dan teman-teman harus menempuh
perjalanan jauh hingga 3 kilometer.
Beruntung
buat beberapa siswa yang sudah memiliki kendaraan bermotor. Namun, mereka yang
berjalan kaki membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai ke sekolah. “Dari rumah
ke sekolah memakan waktu lebih kurang satu jam,” ujar Faisal, saat ditemui di
jalan lintas Talabiu - Dore.
Diakui,
setiap hari ia kerap berjalan kaki jika ingin bersekolah. Terkadang, dia mendapat
tumpangan dari orang tua siswa yang kebetulan melintas. Meski berjalan kaki
setiap hari, semangat siswa ini tidak pernah pudar untuk bersekolah.
Dijelaskan,
saat berangkat sekolah, sekitar pukul 06.00 Wita, dia dan teman-teman sudah siap
berjalan kaki. Mereka baru sampai ke sekolah sekitar pukul 06.45 hingga 07.15.
Begitupun saat mereka pulang sekolah. “Kadang nyampe cepat, kadang terlambat,”
katanya.
Ironisnya, lalu lintas
menuju Dusun Dore Awa itu tidak dilintasi oleh kendaraan umum seperti ojek dan
benhur (delman). Kondisi tersebut memaksa Faisal dan teman-teman untuk terus
berjalan kaki setiap harinya. “Sudah biasa, jadi nggak apa-apa. Lagipula banyak
teman yang diajak jalan bareng,” tuturnya.
Dia berharap
pihak sekolah menyediakan transportasi khusus bagi mereka yang berada di Dusun Dore
Awa. Pasalnya, tidak hanya siswa MIN yang berjalan kaki, tapi juga siswa SDN
Dore.
Sementara itu,
kepala MIN Dore, Siti Hawa S.Pd yang coba dikonfirmasi di sekolahnya terkesan
menghindari wartawan. Hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan enggan
memberi komentar soal tersebut.
Selain itu, ini dapat dijadikan sebagai lahan untuk masyarakat setempat untuk menyediakan alat transportasi benhur. Dan menjadi lahan masyarakat untuk meraih rupiah. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar