Jumat, 07 Maret 2014

Faisal, Bersama Teman Sekolah
KM. Salaja Kampo---Fasilitas pendidikan di Bima masih jauh dari layak. Murid-murid yang ingin berekolah harus rela berjalan kaki hingga 3 kilometer untuk sampai ke sekolah. Demikian dialami Muhammad Faisal, 10 tahun, siswa MIN Dore. Berikut catatan wartawan Salaja Kampo Edho Rusyadin.

Wajah lesu tampak serius diperlihatkan siswa kelas IV MIN Dore ini saat berjalan sepulang sekolah. Siswa Dusun Dore Awa Desa Dore Kecamatan Palibelo ini, setiap hari tetap bersemangat menjalankan aktivitas sekolah walaupun harus berjalan kaki.
 
Muhammad Faisal adalah satu di antara puluhan siswa setempat yang memiliki semangat tinggi untuk bersekolah. Sebagian siswa berasal dari kampung terpencil, untuk mencapai sekolah, bukan hal yang mudah. Dia dan teman-teman harus menempuh perjalanan jauh hingga 3 kilometer. 
 
Beruntung buat beberapa siswa yang sudah memiliki kendaraan bermotor. Namun, mereka yang berjalan kaki membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai ke sekolah. “Dari rumah ke sekolah memakan waktu lebih kurang satu jam,” ujar Faisal, saat ditemui di jalan lintas Talabiu - Dore.
 
Diakui, setiap hari ia kerap berjalan kaki jika ingin bersekolah. Terkadang, dia mendapat tumpangan dari orang tua siswa yang kebetulan melintas. Meski berjalan kaki setiap hari, semangat siswa ini tidak pernah pudar untuk bersekolah. 
 
Dijelaskan, saat berangkat sekolah, sekitar pukul 06.00 Wita, dia dan teman-teman sudah siap berjalan kaki. Mereka baru sampai ke sekolah sekitar pukul 06.45 hingga 07.15. Begitupun saat mereka pulang sekolah. “Kadang nyampe cepat, kadang terlambat,” katanya.
 
Ironisnya, lalu lintas menuju Dusun Dore Awa itu tidak dilintasi oleh kendaraan umum seperti ojek dan benhur (delman). Kondisi tersebut memaksa Faisal dan teman-teman untuk terus berjalan kaki setiap harinya. “Sudah biasa, jadi nggak apa-apa. Lagipula banyak teman yang diajak jalan bareng,” tuturnya.
 
Dia berharap pihak sekolah menyediakan transportasi khusus bagi mereka yang berada di Dusun Dore Awa. Pasalnya, tidak hanya siswa MIN yang berjalan kaki, tapi juga siswa SDN Dore. 
 
Sementara itu, kepala MIN Dore, Siti Hawa S.Pd yang coba dikonfirmasi di sekolahnya terkesan menghindari wartawan. Hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan enggan memberi komentar soal tersebut.
 
Selain itu, ini dapat dijadikan sebagai lahan untuk masyarakat setempat untuk  menyediakan alat transportasi benhur. Dan menjadi lahan masyarakat untuk meraih rupiah. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar