Suasana Pemblokiran Jalan Lintas Renda -Ngali |
KM. Salaja Kampo—Sejumlah warga Desa Renda, menutup akses jalan menuju
Desa Ngali Kecamatan Belo, Senin (10/3). Pemblokiran jalan itu dipicu pembacokan
terhadap warga Renda oleh warga Ngali pada Minggu (9/3) malam.
Bustam alias Bu, 25 tahun, warga Desa Renda menjadi korban
aksi pembacokan tersebut. Korban mengalami luka bacok dibagian tangan. Bu merupakan
korban perampokan yang diduga dilakukan warga Ngali. “Hp-nya dirampas, kemudian
korban dibacok,” ujar Ujmul, kakak korban.
Saat ini, korban masih dirawat intensif di RSUD Bima. Sesuai
pengakuan korban kepada keluarga, ia di bacok saat mengendarai sepeda motor di
Desa Talabiu Kecamatan Woha. Korban mengaku mengenali pelaku dan memastikan
bahwa pelaku merupakan warga Ngali. “Makanya kita blokir jalan karena tahu
siapa pelakunya,” papar pria yang akrab disapa Uju ini.
Dia mendesak agar aparat kepolisian segera menangkap pelaku. Dia
menduga, pelaku masih berkeliaran di desanya. Uju mengancam tidak akan membuka blokade
jalan bila pelaku belum diamankan. “Tuntaskan kasus ini dan segera tangkap
pelakunya,” desaknya.
Aksi penutupan jalan ini membuat suasana kedua desa tegang. Sejumlah
warga Desa Renda berkumpul di sekitar Wadu Nocu. Sementara di Desa Ngali
kabarnya warga berkumpul di pertigaan desa setempat. Meski begitu, warga tidak
melakukan aksi sweeping terhadap warga di dua desa. Selain itu, warga Desa
Ngali juga tidak melakukan reaksi terhadap pemblokiran jalan tersebut.
Kepala Desa Renda Drs. Rusdi yang hendak dikonfirmasi di
kantornya sedang tidak berada di tempat. Pantauan Salaja Kampo di kolasi, aksi
penutupan jalan itu berlangsung sekitar pukul 07.15 pagi. Hingga siang, blokade
jalan belum juga dibuka. Aparat kepolisian tampak sepi di lokasi, dan tidak
bisa berbuat banyak. (SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar