Senin, 10 Maret 2014

Suasana Pemblokiran Jalan Lintas Renda -Ngali

KM. Salaja Kampo—Sejumlah warga Desa Renda, menutup akses jalan menuju Desa Ngali Kecamatan Belo, Senin (10/3). Pemblokiran jalan itu dipicu pembacokan terhadap warga Renda oleh warga Ngali pada Minggu (9/3) malam. 
Bustam alias Bu, 25 tahun, warga Desa Renda menjadi korban aksi pembacokan tersebut. Korban mengalami luka bacok dibagian tangan. Bu merupakan korban perampokan yang diduga dilakukan warga Ngali. “Hp-nya dirampas, kemudian korban dibacok,” ujar Ujmul, kakak korban.
Saat ini, korban masih dirawat intensif di RSUD Bima. Sesuai pengakuan korban kepada keluarga, ia di bacok saat mengendarai sepeda motor di Desa Talabiu Kecamatan Woha. Korban mengaku mengenali pelaku dan memastikan bahwa pelaku merupakan warga Ngali. “Makanya kita blokir jalan karena tahu siapa pelakunya,” papar pria yang akrab disapa Uju ini.
Dia mendesak agar aparat kepolisian segera menangkap pelaku. Dia menduga, pelaku masih berkeliaran di desanya. Uju mengancam tidak akan membuka blokade jalan bila pelaku belum diamankan. “Tuntaskan kasus ini dan segera tangkap pelakunya,” desaknya.
Aksi penutupan jalan ini membuat suasana kedua desa tegang. Sejumlah warga Desa Renda berkumpul di sekitar Wadu Nocu. Sementara di Desa Ngali kabarnya warga berkumpul di pertigaan desa setempat. Meski begitu, warga tidak melakukan aksi sweeping terhadap warga di dua desa. Selain itu, warga Desa Ngali juga tidak melakukan reaksi terhadap pemblokiran jalan tersebut. 
Kepala Desa Renda Drs. Rusdi yang hendak dikonfirmasi di kantornya sedang tidak berada di tempat. Pantauan Salaja Kampo di kolasi, aksi penutupan jalan itu berlangsung sekitar pukul 07.15 pagi. Hingga siang, blokade jalan belum juga dibuka. Aparat kepolisian tampak sepi di lokasi, dan tidak bisa berbuat banyak. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar