Warga Menyandera Alat Berat |
KM. Salaja Kampo—Perbaikan ruas jalan provinsi di wilayah
Kabupaten Bima diprotes warga. Perbaikan ruas jalan Talabiu-Sie tersebut
dianggap tidak sesuai juknis. Sejumlah warga dari Desa Talabiu ini,
juga menyandera mobil eskavator milik Dinas PU.
Akibat aksi tersebut,
pekerjaan ruas jalan diberhentikan sementara.Perbaikan yang
dimulai dari cabang Talabiu Kecamatan Woha ini terkesan dilakukan
asal-asalan. Selain itu, pekerjaannya tidak memasang plang kegiatan
dilokasi pekerjaan.
“Selain pekerjaan tidak divoting, penyiraman
aspalnya juga tidak merata. Akibatnya disejumlah titik, kerikilnya sudah
mulai berserakan,” ujar seorang warga, Arif Kurniawan, Rabu (19/3).
Warga
juga menilai pekerjaan provinsi tersebut terkesan proyek siluman.
Sebab, rekanan yang mengerjakan kegiatan tersebut menutupi-nutupi
kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Arif, pekerjaan jalan itu harus
sesuai standar.
“Mestinya jalan ini harus digali dulu agar kuat.
Jangan langsung ditimbun begitu saja, ini kan tidak sesuai juknis,” kata
pria yang akrab disapa Bon ini.
Dijelaskan, anggaran untuk
penimbunan tersebut sebesar Rp 9,7 Miliar, CV .Bunga Raya sebagai
pemenang tender dinilai terlalu serakah. Arif juga menuding, pekerjaan
CV. Bunga Raya banyak menuai kontroversi karena tidak sesuai standar.
“Anggaran sebesar itu, mestinya ada penggalian, tidak lantas menimbun kerikil begitu saja,” ujarnya, kesal.
Warga
juga menilai buruknya pekerjaan perbaikan jalan tersebut disebabkan
lemahnya pengawasan Dinas PU. Sehingga, rekanan yang mengerjakan
pekerjaan tidak mengedepankan mutu pekerjaan. Bahkan, rekanan juga tidak
melakukan pemeliharaan pekerjaan.
“Hampir semua pekerjaan jalan
disini tidak sesuai harapan. Buktinya, di jalan Monta Dalam, baru tiga
bulan dihotmik sudah pada rusak,” bebernya.
Aksi penyanderaan alat
berat itu berlangsung sejak Selasa (18/3) sore, sekitar pukul 16.00
wita. Hingga Rabu (19/3), penyanderaan itu masih terus berlangsung.
Warga meminta Dinas PU dan CV. Bunga Raya untuk mengklarifikasi
persoalan itu. “Mereka harus jelaskan apa alasannya sehingga jalan ini
tidak digali,” tandas Arif. (SK.OPK)
0 komentar:
Posting Komentar