Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Kasus
dugaan korupsi dana bea siswa miskin (BSM) di SDN Inpres Sanolo kini sudah pada
tahap penyidikan. Usai memeriksa sembilan orang penerima BSM, penyidik tipikor bakal
memanggil kasek, Ruslin Jafar untuk diperiksa.
“Kita sudah
siapkan surat pemanggilan kepada yang bersangkutan agar memeberikan keterangan
ke penyidik,” kata Kaur Bin Ops Reskrim Polres Bima Iptu Abdul Khair, Selasa (25/3).
Khair
mengungkapkan, dari sembilan siswa yang diperiksa sebagai saksi beberapa waktu
lalu, ada dugaan yang mengarah ke laporan tersebut. Hasil pemeriksaan itu,
polisi juga berhasil mendapatkan nama baru pada kasus tersebut.
“Guru
berinisial N ini yang mengambil amplop dari Bank. Uang yang diberikan N ke
siswa tidak sesuai dengan nominal yang harus diterima,” bebernya.
Saat ini,
polisi masih terus melakukan pengembangan kasus tersebut. Instansi dari Dinas
Dikpora dan pihak Bank juga dalam waktu dekat akan dimintai keterangan. “Kita
belum pastikan siapa tersangkanya. Tapi ada dugaan keterlibatan pihak sekolah,”
tandasnya.
Seperti yang
diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 dari 50 siswa penerima BSM tidak kebagian
bantuan tersebut. Selain itu, 35 orang siswa yang mendapat bantuan, langsung
dipotong oleh pihak sekolah. Walimurid yang tidak puas dengan persoalan itu,
langsung melaporkannya ke polsek Bolo.
Saat ini kasus dugaan korupsi tersebut masih
ditangani oleh polres Bima. Bahkan Sembilan orang saksi dari siswa sudah
dimintai keterangan oleh penyidik.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar