Selasa, 04 Maret 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Setelah enam hari menghilang, Junaidin, 50 tahun warga Desa Roka Kecamatan Belo akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Idris, warga Desa Renda saat melihat kebun jati di so (Kawasan) Lancake Desa Renda Kecamatan Belo. Lokasi penemuan mayat tersebut berjarak sekitar 3 kilometer dari pemukiman warga.
Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan membusuk. Saat itu, posisi kepala korban menghadap kebawah dengan kondisi kepala yang sudah tidak ada. Korban diduga terjatuh dari pohon asam dan langsung mengenai bebatuan di sekitar pohon tersebut. Di sekitar korban, warga menemukan sebuah karung yang berisi buah asam. Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan buah yang sama dengan posisi digendong menggunakan sarung. 
Idris mengaku kaget saat melihat jasad korban. Dia mengetahui, belum lama ini ada warga yang hilang di sekitar lokasi. Sehingga ia menggeser jasad korban yang membungkuk dan menghadap kebawah itu. Karena takut sendirian, dia pun meminta pertolongan warga sekitar agar mengevakuasi jasad tersebut. “Saya balikan dulu mayatnya kemudian memanggil warga,” urainya, saat ditemui di TKP, Selasa (4/3).
Meski penemuan mayat ini jam 10 pagi, namun medan yang curam membuat tim identifikasi dari polres Bima kesulitan menjangkau TKP. Jasad Junaidin baru bisa dievakuasi setelah 6 jam kemudian. Mayat langsung diangkut menggunakan papan tim SAR oleh beberapa warga.
Pantauan Salaja Kampo di lokasi, sebelum kepolisian tiba di TKP, sejumlah warga tidak berani mengevakuasi jasad korban. Pasalnya, sekujur tubuh korban sudah hancur dan membusuk. Sehingga beberapa bagian tubuh korban ada yang terpisah dari tubuhnya. Begitupun saat kepolisian memasukan jasad korban ke kantong jenazah. Tangan korban tampak terputus dari tubuhnya.
Sementara keluarga korban yang sudah menanti kedatangan jenazah menyambut penuh histeris.  Mereka tidak kuasa menahan isak tangis dan seolah tidak percaya dengan insiden yang menimpa Junaidin. Ratusan pelayat yang ingin melihat secara dekat tidak mampu menahan aroma dari tubuh korban. Sehingga pihak keluarga langsung melakukan penguburan di malam harinya. 
Sementara itu, Sekdes Roka, Ahmad mengatakan, kematian korban membawa duka yang mendalam bagi warga setempat, terutama keluarga yang ditinggalkan. Menurut dia, korban merupakan sosok pekerja keras dan menjadi tulang punggung keluarga. “Setiap hari korban hanya mencari nafkah dengan mengumpulkan buah asam di gunung,” ujarnya singkat.(SK. Edo)

0 komentar:

Posting Komentar