Rabu, 19 Februari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Kabar soal aksi unjuk rasa saat pelantikan Bupati Bima Rabu (19/2) hanya isu. Pasalnya, hingga usai proses pelantikan tidak ada aksi demonstrasi seperti yang santer dikabarkan beberapa hari terakhir. Terutama penolakkan pelantikan Bupati dan massa dari tenaga guru honorer yang akan melakukan aksi protes terkait pengumuman hasil K2.

Gerakan Antisipasi Anarkis (GAA) yang dikomandai oleh Sirullah S.Hi telah bersiaga di cabang Talabiu, sejak Selasa (17/2) lalu. Itu dilakukan untuk mencegah adanya aksi demonstrasi yang akan menghambat pelantikan Bupati Bima. Gerakan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap pemerintah, agar proses pelantikan bisa berjalan lancar.

Selain itu, upaya itu juga mengecam tindakan demonstran yang kerap melakukan aksi separatis dengan memblokir jalan. Hal itu membuat pergerakan asal Desa Talabiu ini prihatin dengan kondisi pengguna jalan. Gerakan ini juga didukung oleh aparat Desa Talabiu, Kepala Dusun, Ketua Rt dan Rw bahkan sampai ketua pemuda. “Kami tidak ingin adanya aksi anarkis lagi dan aksi penutupan jalan. Apalagi ada aksi saat proses pelantikan Bupati berlangsung,” tegas Sirullah.

Diakui, beberapa hari terakhir ada isu yang beredar bahwa akan ada aksi pembatalan pelantikan Bupati Bima. Disamping itu, juga massa dari tenaga honorer yang tidak lulus K2 juga semakin mencuat untuk berunjuk rasa. “Hal itu akan kami sikapi. Sebagai masyarakat Kae, kami sangat menyayangkan ketika pelantikan itu dicederai oleh aksi demonstrasi. Karena pelantikan ini adalah momen yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Bima,” ujar Ketua Kamtibmas Kecamatan Woha ini.

Untuk itu dia meminta seluruh masyarakat Bima, agar bersatu dan menyambut baik Bupati Bima yang baru. “Kapan lagi kita bisa melihat rencana Bupati Bima yang akan meletakkan batu pertama?  Seharusnya kita bangga dengan adanya rencana ini. Terutama bagi masyarakat Kae umumnya dan khususnya kecamatan Woha,” imbuhnya.(SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar