Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Kabar soal aksi unjuk rasa saat pelantikan
Bupati Bima Rabu (19/2) hanya isu. Pasalnya, hingga usai
proses pelantikan tidak ada aksi demonstrasi seperti yang santer
dikabarkan beberapa hari terakhir. Terutama penolakkan pelantikan
Bupati dan massa dari tenaga guru honorer yang akan melakukan aksi
protes terkait pengumuman hasil K2.
Gerakan Antisipasi Anarkis (GAA) yang dikomandai oleh
Sirullah S.Hi telah bersiaga di cabang Talabiu, sejak Selasa (17/2)
lalu. Itu dilakukan untuk mencegah adanya aksi demonstrasi yang akan
menghambat pelantikan Bupati Bima. Gerakan tersebut merupakan bentuk
kepedulian terhadap pemerintah, agar proses pelantikan bisa berjalan
lancar.
Selain itu, upaya itu juga mengecam tindakan demonstran
yang kerap melakukan aksi separatis dengan memblokir jalan. Hal itu
membuat pergerakan asal Desa Talabiu ini prihatin dengan kondisi
pengguna jalan. Gerakan ini juga didukung oleh aparat Desa Talabiu,
Kepala Dusun, Ketua Rt dan Rw bahkan sampai ketua pemuda. “Kami
tidak ingin adanya aksi anarkis lagi dan aksi penutupan jalan.
Apalagi ada aksi saat proses pelantikan Bupati berlangsung,” tegas
Sirullah.
Diakui, beberapa hari terakhir ada isu yang beredar
bahwa akan ada aksi pembatalan pelantikan Bupati Bima. Disamping
itu, juga massa dari tenaga honorer yang tidak lulus K2 juga semakin
mencuat untuk berunjuk rasa. “Hal itu akan kami sikapi. Sebagai
masyarakat Kae, kami sangat menyayangkan ketika pelantikan itu
dicederai oleh aksi demonstrasi. Karena pelantikan ini adalah momen
yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Bima,” ujar Ketua Kamtibmas
Kecamatan Woha ini.
Untuk
itu dia meminta seluruh masyarakat Bima, agar bersatu dan menyambut
baik Bupati Bima yang baru. “Kapan lagi kita bisa melihat rencana
Bupati Bima yang akan meletakkan batu pertama? Seharusnya kita
bangga dengan adanya rencana ini. Terutama bagi masyarakat Kae
umumnya dan khususnya kecamatan Woha,” imbuhnya.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar