Jumat, 07 Februari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Landasan Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima ingin diperlebar guna meningkatkan sarana penerbangan Boing 737. Dinas Perhubungan (Dishub) setempat berharap pemerintah daerah menyiapkan tempat untuk pelebaran landasan. “Seandainya pemerintah sudah melakukan pembebasan lahan, Dishub akan segera mengerjakan pelebaran landasan ini,” ujar pelaksana harian Bandara Bima N Nyoman Budiarta, kemarin.
Keinginan itu disampaikan menyusul adanya tawaran dari maskapai penerbangan Sri Wijaya Air boing 737 yang ingin beroperasi di Bandara Bima. Dishub pemerintah pusat siap mengalokasikan anggaran untuk pelebaran Bandara tersebut. “Sudah lama adanya tawaran dari Sri Wijaya Air untuk beroperasi disini. Tetapi karena lebar landasan yang sempit menghambat kerjasama ini,” ungkapnya.
Menurut dia, untuk menghadirkan pesawat boing 737 pihaknya harus memperlebar landasan bandara sekitar  45 meter. Sedangkan panjang Bandara saat ini dianggap telah memadai. Karena bandara peninggalan Sultan Bima ke 14 ini memiliki panjang 2100 meter. “Saat ini Bandara Bima memiliki 1650x30 meter. Sementara yang kita butuhkan untuk pelebaran ini sekitar 1800x45 meter,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengajukan agar ada penambahan panjang landasan pacu Bandara. Namun penambahan landasan itu belum disetujui, menyusul belum adanya persetujuan dari pemerintah pusat. Pasalnya, saat ini ada sejumlah maskapai penerbangan yang ingin mengembangkan usahanya di Bima dengan mendatangkan pesawat Boing 737 seri 800 dengan 160 orang. “Namun terkendala panjang Bandara Bima yang baru memiliki panjang sekitar 2100 meter,” ujar pria asal Bali ini.
Dijelaskan, pesawat berbadan lebar untuk melakukan pendaratan harus memiliki landasan minimal 2400 meter. Namun rencana penambahan panjangnya belum disetujui oleh pemerintah. “Kami sudah mengusulkan penambahan landasan pacu Bandara Bima, tapi sejauh ini belum dapat persetujuan dari pemerintah,” katanya.
Dia berharap usulan penambahan landasan pacu Bandara tersebut bisa ditindaklanjut pemerintah. Mengingat permintaan dari sejumlah perusahan penerbangan yang ingin mengoperasikan pesawat berbadan lebar semakin padat. “Semoga saja pemerintah bisa membebaskan lahan untuk pelebaran landasan ini,” imbuhnya. (SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar