Dr. Ibnu Khaldun |
KM. Salaja Kampo—Pemilihan
Umum (Pemilu) tinggal dua bulan lagi. Siapa pun yang menjadi pemimpin kelak
menjadi tanggung jawab kaum muda. Apalagi mengingat jumlah kawula muda berusia
17-23 tahun yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) lebih dari 30 juta orang.
Mengantisipasi
mahasiswa STKIP Taman siswa Bima yang tidak salah pilih, dosen setempat Dr. Ibnu
Khaldum terus memaparkan agar kaum muda menggunakan hak pilihnya dengan cerdas.
Dia mengungkapkan, setiap satu suara akan menentukan nasib Indonesia.
Karenanya, memilih dengan tepat haruslah melalui berbagai analisis.
“Memilih Caleg
haruslah dilandasi oleh pemahaman mengenai politik. Mahasiswa sebagai pemilih
pemula yang minim pengalaman sangat mempengaruhi kesiapan mereka dalam memilih.
Mereka dituntut untuk dewasa dalam memilih, minimal paham mana yang baik dan mana yang benar,”
ujar Ibnu, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/2).
Menurut putra
pemilik Yayasan Kampus STKIP Tamsis ini, agar siap memilih, sebaiknya mahasiswa
banyak membaca dan berdiskusi tentang politik. Tidak hanya itu dia juga
menyarankan agar mahasiswa berhati-hati dalam memilah input dari media. “Pemilih
harus tahu track record caleg, kepribadian dan yang terpenting seperti apa Visi
dan Misi caleg itu sendiri,” sarannya.
Tidak hanya
itu, agar mahasiswa tidak salah pilih, pihaknya juga telah menyisipkan 10-15 menit
kepada para dosen untuk membangun pemahaman tentang pemilih cerdas. Upaya itu
dilakukan sesaat sebelum pembelajaran kuliah berakhir. “Sudah kita laksanakan
kegiatan ini. Alhamdulillah kami telah memberi arahan cara menjadi pemilih
cerdas kepada mahasiswa,” akunya.(Sk.Opk)
0 komentar:
Posting Komentar