Jumat, 21 Februari 2014

Dr. Ibnu Khaldun
KM. Salaja Kampo—Pemilihan Umum (Pemilu) tinggal dua bulan lagi. Siapa pun yang menjadi pemimpin kelak menjadi tanggung jawab kaum muda. Apalagi mengingat jumlah kawula muda berusia 17-23 tahun yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) lebih dari 30 juta orang.
Mengantisipasi mahasiswa STKIP Taman siswa Bima yang tidak salah pilih, dosen setempat Dr. Ibnu Khaldum terus memaparkan agar kaum muda menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Dia mengungkapkan, setiap satu suara akan menentukan nasib Indonesia. Karenanya, memilih dengan tepat haruslah melalui berbagai analisis.
“Memilih Caleg haruslah dilandasi oleh pemahaman mengenai politik. Mahasiswa sebagai pemilih pemula yang minim pengalaman sangat mempengaruhi kesiapan mereka dalam memilih. Mereka dituntut untuk dewasa dalam memilih, minimal paham mana yang baik dan mana yang benar,” ujar Ibnu, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/2).
Menurut putra pemilik Yayasan Kampus STKIP Tamsis ini, agar siap memilih, sebaiknya mahasiswa banyak membaca dan berdiskusi tentang politik. Tidak hanya itu dia juga menyarankan agar mahasiswa berhati-hati dalam memilah input dari media. “Pemilih harus tahu track record caleg, kepribadian dan yang terpenting seperti apa Visi dan Misi caleg itu sendiri,” sarannya.
Tidak hanya itu, agar mahasiswa tidak salah pilih, pihaknya juga telah menyisipkan 10-15 menit kepada para dosen untuk membangun pemahaman tentang pemilih cerdas. Upaya itu dilakukan sesaat sebelum pembelajaran kuliah berakhir. “Sudah kita laksanakan kegiatan ini. Alhamdulillah kami telah memberi arahan cara menjadi pemilih cerdas kepada mahasiswa,” akunya.(Sk.Opk)

0 komentar:

Posting Komentar