Ilustrasi |
KM. Salaja Kampo—Panitia
Pengawas Pemilu (Panwas) Kecamatan Monta kembali menemukan adanya pelanggaran kampanye.
Kali ini kampanye yang dilakukan Partai Demokrat, yang disinyalir terselubung. Agenda
kampanye yang dilaksanakan yakni menggelar pengobatan gratis kepada warga Desa
Sakuru, Minggu (23/2) siang.
Ironisnya,
proses pengobatan gratis yang diadakan oleh beberapa caleg dari partai asuhan
SBY ini, juga melibatkan petugas medis dari PKM Monta. Persoalan tersebut akan
segera ditindaklanjuti oleh panwascam setempat. “Ada pengobatan gratis diadakan
oleh sejumlah caleg Demokrat di Desa Sakuru dan melibatkan lima orang tenaga
medis dari Puskesmas Monta,” ungkap Ketua Panwascam Sytaifullah SH, Senin (24/2).
Informasi
tersebut berawal dari laporan hasil pengawasan anggota PPL desa setempat.
Parpol tersebut dinilai sengaja mengundang sejumlah warga untuk berkumpul di
lapangan. Undangan yang diberikan pun secara tidak formal. “Para caleg ini
mengundang dengan mengumumkan di tiap-tiap mesjid agar mengikuti pengobatan
gratis ini,” jelasnya.
Menindaklanjuti
temuan ini, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap para caleg yang
terlibat. Selain itu, panwascam juga memanggil lima orang tenaga medis untuk
mengklarifikasi dugaan pelanggaran kampanye tersebut. “Kita masih kaji kasusnya,
untuk memastikan kegiatan ini merupakan unsur kampanye atau bukan,” katanya.
Lanjut
Syaifullah, jika tim medis itu datang untuk mendukung parpol, sudah dipastikan
hal itu adalah pelanggaran kampanye. “Karena PNS tidak diperbolehkan untuk membantu,
menghadiri sosialisasi dan atau ikut mengkampanyekan parpol maupun caleg,”
paparnya.
Saat
pengobatan berlangung, tampak hadir caleg DPR RI Ir. Marjan Koman, Caleg DPR
Provinsi Dahlan SH M.Si dan Caleg Kabupaten Bima dapil V Ilham H. A. Malik. “Kalau
memaknai kedatangan mereka, tentu ada yang namanya kampanye. Apalagi adanya
pengobatan gratis, itu bisa dikatakan kampanye terselubung,”sorotnya.
Dijelaskan,
sejumlah tim medis yang telah dimintai keterangan mengaku, kehadiran itu sesuai
perintah dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. “Mereka mengaku kehadiran
mereka sesuai instruksi dari kepala Dinas Kesehatan,” ujar Syaifullah meniru
pengakuan beberapa tim medis.
Selain itu,
Syaifullah berjanji akan meminta klarifikasi kepada kepala dikes untuk
memastikan kebenaran pengakuan dari bawahannya. “Kasus ini belum kami vonis
adanya pkampanye terselubung. Namun, akan kami minta klarifikasi dulu dan
melakukan pengkajian,” pungkasnya.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar