Senin, 24 Februari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo—Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Kecamatan Monta kembali menemukan adanya pelanggaran kampanye. Kali ini kampanye yang dilakukan Partai Demokrat, yang disinyalir terselubung. Agenda kampanye yang dilaksanakan yakni menggelar pengobatan gratis kepada warga Desa Sakuru, Minggu (23/2) siang.
Ironisnya, proses pengobatan gratis yang diadakan oleh beberapa caleg dari partai asuhan SBY ini, juga melibatkan petugas medis dari PKM Monta. Persoalan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh panwascam setempat. “Ada pengobatan gratis diadakan oleh sejumlah caleg Demokrat di Desa Sakuru dan melibatkan lima orang tenaga medis dari Puskesmas Monta,” ungkap Ketua Panwascam Sytaifullah SH, Senin (24/2).
Informasi tersebut berawal dari laporan hasil pengawasan anggota PPL desa setempat. Parpol tersebut dinilai sengaja mengundang sejumlah warga untuk berkumpul di lapangan. Undangan yang diberikan pun secara tidak formal. “Para caleg ini mengundang dengan mengumumkan di tiap-tiap mesjid agar mengikuti pengobatan gratis ini,” jelasnya.
Menindaklanjuti temuan ini, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap para caleg yang terlibat. Selain itu, panwascam juga memanggil lima orang tenaga medis untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran kampanye tersebut. “Kita masih kaji kasusnya, untuk memastikan kegiatan ini merupakan unsur kampanye atau bukan,” katanya.
Lanjut Syaifullah, jika tim medis itu datang untuk mendukung parpol, sudah dipastikan hal itu adalah pelanggaran kampanye. “Karena PNS tidak diperbolehkan untuk membantu, menghadiri sosialisasi dan atau ikut mengkampanyekan parpol maupun caleg,” paparnya.
Saat pengobatan berlangung, tampak hadir caleg DPR RI Ir. Marjan Koman, Caleg DPR Provinsi Dahlan SH M.Si dan Caleg Kabupaten Bima dapil V Ilham H. A. Malik. “Kalau memaknai kedatangan mereka, tentu ada yang namanya kampanye. Apalagi adanya pengobatan gratis, itu bisa dikatakan kampanye terselubung,”sorotnya. 
Dijelaskan, sejumlah tim medis yang telah dimintai keterangan mengaku, kehadiran itu sesuai perintah dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. “Mereka mengaku kehadiran mereka sesuai instruksi dari kepala Dinas Kesehatan,” ujar Syaifullah meniru pengakuan beberapa tim medis.
Selain itu, Syaifullah berjanji akan meminta klarifikasi kepada kepala dikes untuk memastikan kebenaran pengakuan dari bawahannya. “Kasus ini belum kami vonis adanya pkampanye terselubung. Namun, akan kami minta klarifikasi dulu dan melakukan pengkajian,” pungkasnya.(SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar